Daewoong Gelar Media Day, Kampanyekan Say Pain!

Menurut data Jaringan Organisasi Penyandang Disabilitas, sekitar 42 persen penyandang disabilitas kesulitan menggunakan layanan medis selama pandemi Covid-19 di Indonesia.

Daewoong Gelar Media Day, Kampanyekan Say Pain!
Kegiatan Media Day peringati Hari Disabilitas Indonesia.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Menurut data Jaringan Organisasi Penyandang Disabilitas, sekitar 42 persen penyandang disabilitas kesulitan menggunakan layanan medis selama pandemi Covid-19 di Indonesia. Di antara mereka adalah penyandang disabilitas perkembangan.

Salah satu pembicara Daewoong Media Day, Rini Sekartini mengatakan, disabilitas perkembangan adalah kelompok individu yang memiliki keterbatasan dalam perkembangannya. Disebabkan gangguan kognitif atau fisik, atau keduanya, yang muncul sebelum dewasa.

"Menyebabkan individu yang hidup bersamanya mengalami banyak kesulitan dalam bidang kehidupan tertentu, salah satunya dalam komunikasi. Akibat dari kesulitan berkomunikasi, mereka seringkali tidak dapat mengungkapkan gejala penyakitnya dengan baik kepada dokter atau apoteker," katanya, Selasa (6/12).

Dari Juni hingga November 2022, Daewoong Pharmcaeutical, grup perawatan kesehatan global yang berkantor pusat di Korea Selatan, menjalankan kampanye Say Pain!. Upaya ini untuk berkontribusi dalam meningkatkan kondisi medis penyandang disabilitas perkembangan di Indonesia.

Dalam sambutannya, CEO Daewoong Pharmaceutical, Sengho Jeon mengatakan, kampanye Say Pain! membantu penyandang disabilitas perkembangan mengekspresikan gejala penyakitnya sendiri. Serta dapat berkomunikasi dengan dokter/apoteker untuk mendapatkan layanan medis yang tepat.

"Program Say Pain! adalah untuk membantu penyandang disabilitas perkembangan menerima diagnosis atau pengobatan yang diperlukan dengan komunikasi yang lancar melalui buku Augmentative and Alternative Communication(AAC)," jelasnya.

Daewoong Pharmaceutical telah menjalankan program Say Pain! sejak  2019 menyumbangkan buku AAC ke rumah sakit, pusat kesejahteraan sosial dan sekolah khusus di Korea Selatan. Mereka bersama dengan sukarelawan pendidikan untuk penyandang disabilitas perkembangan, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup penyandang disabilitas perkembangan. (diy/rd)