Dindikbud Kota Malang Borong 42 Piagam Penghargaan Adiwiyata 2020 Tingkat Kota dan Provinsi

Piagam Adiwiyata Kota dan Provinsi tahun 2020 diserahkan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji secara simbolis, diikuti oleh Pj. Sekkota Ir. Hadi Santoso, Kepala DLH Drs. Wahyu Setianto, M.M. serta Kepala Dindikbud Suwarjana, S.E., M.M. kepada Kepala Satuan Pendidikan, bertempat di ruang sidang balai kota setempa.

Dindikbud Kota Malang Borong 42 Piagam Penghargaan Adiwiyata 2020 Tingkat Kota dan Provinsi
SIMBOLIS: Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji saat menyerahkan piagam penghargaan Adiwiyata Tahun 2020 Tingkat Provinsi kepada salah seorang Kepala Satuan Pendidikan. foto: IWAN IRAWAN/HARIAN BANGSA

Kota Malang, HB.net - Sebanyak 42 piagam penghargaan Adiwiyata Tahun 2020 tingkat kota dan provinsi berhasil diborong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Malang, bertepatan dengan momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2021. Penghargaan itu disabet oleh sejumlah SD dan SMP di lingkungan Dindikbud Kota Malang, maupun SMA/SMK atau sederajat di lingkungan Dispendik Jawa Timur.

Piagam Adiwiyata Kota dan Provinsi tahun 2020 diserahkan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji secara simbolis, diikuti oleh Pj. Sekkota Ir. Hadi Santoso, Kepala DLH Drs. Wahyu Setianto, M.M. serta Kepala Dindikbud Suwarjana, S.E., M.M. kepada Kepala Satuan Pendidikan, bertempat di ruang sidang balai kota setempat, Rabu (5/05/2021).

Hadi Santoso yang membacakan sambutan Wali Kota Malang menekankan isu lingkungan hidup yang kini menjadi perhatian dunia. “Salah satunya ulah manusia terhadap lingkungan kurang bersahabat. Dari waktu ke waktu kondisi lingkungan di sekitar kita nampak semakin memprihatinkan," ucap Pj. Sekkota.

Karena itu, Program Adiwiyata ini digelar sebagai bagian dari mencegah kerusakan lingkungan secara berkelanjutan. Salah satunya melalui Adiwiyata Green School yang bertujuan mengedukasi siswa agar peduli terhadap lingkungan.

FOTO BARENG: Pj. Sekkota Hadi Santoso, Kepala DLH Wahyu Setianto, dan Kepala Dindikbud Suwarjana bersama para peraih piagam penghargaan Adiwiyata Tahun 2020.

"Implementasinya mengedukasi siswa untuk merawat, mengelola atau memelihara, serta menjaga seperti halnya merawat diri sendiri. Budaya peduli lingkungan patut digalakkan melalui satuan pendidikan terus menerus," ujarnya.

"Dengan penguatan karakter budaya peduli lingkungan bagi generasi penerus, diyakini beberapa tahun ke depan bakal memberikan dampak luar biasa pada kehidupan lingkungan di sekitar kita, yakni tumbuh secara sehat dan alami," bebernya.

Sementara Wahyu Setianto menjelaskan bahwa peraih Adiwiyata yakni, sekolah yang sehat, sejuk, dan segar udaranya melalui gerakan penghijauan yang alami. "Target kami semua sekolah di Kota Malang mampu meraih prestasi Adiwiyata baik lokal maupun nasional bahkan mandiri," kata Wahyu.

Terpisah, Kepala Dindikbud Suwarjana, menyampaikan 42 sekolah penerima Adiwiyata tahun 2020. Untuk penerima Adiwiyata Provinsi ada 17 sekolah, antara lain SDN Kotalama 5, SMP Islam Sabilillah, SMAN 1 Malang, dan 14 sekolah lainnya.

Sementara Adiwiyata Kota diraih SDN Gadingkasri, SMP Sriwedari, SMA Islam, MAN 1 Malang, serta 21 sekolah lainnya. "Pendidikan penguatan karakter akan budaya peduli lingkungan di sekolah, secara tidak langsung memberikan andil besar pada tatanan kehidupan selanjutnya. Alam semakin sehat dan bersih serta asri," jelas Suwarjana.

"Bila mampu mewujudkannya, kehidupan alam di sekitar kita akan tercipta lingkungan sekolah yang bersih, sejuk, segar, rindang, nyaman, asri serta menyehatkan," sambungnya.

"Kami berkeyakinan, lingkungan sekolah yang sejuk, segar, sehat, nyaman, dan asri serta bersih akan menyiptakan kenyamanan kegiatan belajar mengajar bagi siswa, pendidik, maupun tenaga kependidikan," urai mantan sekretaris dindikbud ini.

"Terakhir, target kami di tahun 2023 nanti, semua SD dan SMP sudah beradiwiyata tingkat kota. Berikutnya menyesuaikan ke jenjang provinsi maupun nasional hingga mandiri. Sekolah peraih Adiwiyata mesti memberikan imbas pada sekolah lainnya. Yakni 1 sekolah Adiwiyata membina 6 sekolah non gelar," pungkasnya. (iwa/thu/ns)