DPRD Gresik dan KWG Kompak Inginkan  Penataan PKL di Bandar Grissee

Keberadaan Bandar Grissee saat ini  menjadi tempat wisata baru di Kabupaten Gresik. Lokasi ini  kini telah ramai dikunjungi masyarakat.

DPRD Gresik dan KWG Kompak Inginkan  Penataan PKL di Bandar Grissee
Kawasan Bandar Grissee, di Jalan Basuki Rahmat, Gresik. FOTO: SYUHUD/HB.

Gresik, HB.net- DPRD Gresik dan Komunitas Wartawan Gresik (KWG) satu suara pasca lounching Bandar Grissee, di sepanjang Jalan Basuki Rahmat, Gresik ada penataan PKL disana.

Keberadaan Bandar Grissee saat ini  menjadi tempat wisata baru di Kabupaten Gresik. Lokasi ini  kini telah ramai dikunjungi masyarakat.

Karena itu, keberadaannya pun harus dioptimalkan melalui penataan Pedagang Kali Lima (PKL), sehingga dapat mendorong tumbuhnya perekonomian warga sekitar, sehingga berdampak terhadap  kesejahteraan masyarakat.

"Keberadaan Bandar Grissee saat ini menjadi daya tarik masyarakat pengunjung. Untuk itu, kami ingin agar disana juga tumbuh perekonomian seperti PKL," ucap  Ketua DPRD Gresik, Much. Abdul Qodir, Minggu  (26/2/2023).

Menurut ia, Bandar Grissee merupakan potensi baru yang dimiliki Kabupaten Gresik. Untuk itu, keberadaan wisata heritage di kota tua Gresik ini harus bisa dioptimalkan pemanfaatannya untuk mendorong kesejahteraan masyarakat melalui penataan PKL.

DPRD kata ia, siap berkolaborasi dengan KWG untuk  mendorong penataan PKL di Bandar Grissee. Inisiasi ini akan diawali dengan studi banding ke Yogyakarta dalam rangka mempelajari penataan PKL di Malioboro, yang setiap harinya tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan.

Kenapa Malioboro tujuannya? Sebab, Bandar Grissee dan Malioboro memiliki karakter wisata yang hampir sama.

"Banyak PKL yang tumbuh dari pengelolaan wisata Malioboro. Keberadaannya mampu menambah uniknya Malioboro dan menarik kedatangan pengunjung. Dengan demikian, kesejahteraan pelaku usaha di Malioboro semakin meningkat, dan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat," paparnya.

Sementara itu, Anggota Komisi II (Bidang Perekonomian dan Keuangan) DPRD Gresik, Muhammad Syahrul Munir mendukung inisiasi KWG dalam penataan PKL di Bandar Grissee.

Menurut ia, PKL memiliki peranan strategis sebagai pilar perekonomian Indonesia yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan.

"Kita nanti akan pelajari bagaimana penataan PKL di Malioboro yang baru saja dilaksanakan oleh pengelola di sana. Jika memungkinkan, kita usulkan untuk diadopsi mana-mana saja konsep yang cocok untuk diterapkan di Bandar Grissee. Tapi dengan tetap menguatkan karakter lokal dari Bandar Grissee itu sendiri," kata Ketua Fraksi PKB ini.

Ia mengungkapkan, saat ini memang sudah ada konsep dari penataan PKL di Bandar Grissee, yaitu memanfaatkan rumah-rumah warga yang memiliki arsitektur bangunan tua untuk menjadi tempat PKL.

"Jika ada konsep yang lebih menarik lagi kenapa tidak? Kita pelajari mana yang lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan PKL dan mampu menarik minat kunjungan wisatawan," pungkasnya.

Ketua KWG, Miftahul Arif menambahkan, sebelumnya banyak PKL berdiri di Jalan Basuki Rahmat, tapi sejak ruas jalan itu dipercantik menjadi Bandar Grissee, PKL belum tertata dengan optimal. Mereka pindah ke ruas jalan lain dan saat ini omzetnya menurun.

"KWG terus berupaya memberikan  kemaslahatan bagi masyarakat. Semoga konsep penataan PKL yang nanti kita prakarsai bersama DPRD Gresik dan dukungan dari Pemkab Gresik mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gresik," harapnya.  (hud/ns)