Hari Santri, Ning Ita dan Nahdliyin Lantunkan Salawat Nariyah

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama puluhan Pengurus Ranting Muslimat NU melantunkan Salawat Nariyah di Kantor Muslimat NU, Jalan Kauman Gang 4, Kota Mojokerto.

Hari Santri, Ning Ita dan Nahdliyin Lantunkan Salawat Nariyah
Wali Kota Mojokerto di tengah-tengah jamaah Muslimat.

Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama puluhan Pengurus Ranting Muslimat NU melantunkan Salawat Nariyah di Kantor Muslimat NU, Jalan Kauman Gang 4, Kota Mojokerto.

Agenda tersebut digelar sebagaimana seruan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada tanggal 13 Oktober 2023 lalu. Kepada seluruh pengurus dan anggota NU untuk mengadakan Pembacaan 1 Miliar Salawat Nariyah dalam rangka memperingati Hari Santri 2023.

"Maka pada malam peringatan Hari Santri Nasional ini, semua warga nahdliyin melantunkan Salawat Nariyah. Ini sebagai wujud rasa syukur kita atas perjuangan para syuhada, sehingga kita bisa menikmati kemerdekaan Indonesia," ungkap wali kota sekaligus ketua PC Muslimat NU Kota Mojokerto ini.

Sebagaimana diketahui, Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober. Hari itu ditetapkan sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada para muassis dan santri yang telah turut berjuang mengorbankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan Indonesia.

Selain untuk para mujahid dan syuhada tersebut, sosok yang akrab disapa Ning Ita ini juga mengajak untuk memanjatkan doa bagi keselamatan segenap warga kota, bangsa Indonesia, dan umat Islam dunia.

"Kita bersyukur hari ini kita bisa beribadah, beristirahat dengan tenang dan nyaman. Tapi, di luar sana, bagaimana dengan saudara-saudara kita di Palestina," ujar Ning Ita, Senin (23/10)

Sehingga seusai pembacaan Salawat Nariyah, majelis ditutup dengan memanjatkan doa yang dipimpin oleh Nyai Uswatun Hasanah.

Sebagai informasi, Banom NU Kota Mojokerto sendiri dijatah membacakan salawatt sebanyak 4444 kali. Sementara, untuk Muslimat NU pelaksanaan terbagi menjadi 100 majelis yang tersebar di tiga kecamatan. Majelis-majelis tersebut digelar baik di masjid, musalaa, pondok, balai RW ataupun rumah pengurus PC Muslimat NU.(ris/rd)