Hasil Roadshow, 1443 Nelayan Urus perizinan

Selama ini, DPM PTSP Jatim juga mengadakan roadshow pelayanan serupa di beberapa daerah di Jatim. Namun jumlah total perizinan yang dapat dibuat, tidak sebanyak di Jember.

Hasil Roadshow, 1443 Nelayan Urus perizinan
Para nelayan yang akan berangkat melaut.

Jember, HB.net - Rekor pencapaian layanan perizinan di Jember luar biasa. Selama 3 hari roadshow yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Jawa Timur (Jatim), 1443 perizinan untuk nelayan di Jember sudah diberikan.

 “Dari target awal 900 perizinan, Alhamdulillah kita dapat 1443 perizinan," kata Kepala DPM PTSP Jember, Arief Tyahyono, Sabtu (21/0/2022).

Kabar ini sudah dikoordinasikan secara internal sebelumnya, pada malam setelah layanan perizinan ini tutup pukul 20.00 WIB. Arief juga mengatakan bahwa Nomor Izin Berusaha (NIB) juga telah diterima oleh nelayan.

Selama ini, DPM PTSP Jatim juga mengadakan roadshow pelayanan serupa di beberapa daerah di Jatim. Namun jumlah total perizinan yang dapat dibuat, tidak sebanyak di Jember. "Ya untuk Jember ini kita rekor, karena dari provinsi kemarin juga keliling di beberapa tempat, seperti Lamongan hanya seribu sekian, Probolinggo, malah nggak sampai seribu," ungkapnya.

Hasil ini tentunya dapat memotivasi pihak Pemkab Jember untuk meningkatkan pelayanan. Senada dengan harapan Bupati, Arief menegaskan proyeksi ke depan untuk DPM PTSP Jember. "Ke depan, harapannya kita sudah zona integritas, bisa bikin aplikasi. Sehingga proses birokrasinya tidak akan ruwet dan bisa online," ungkapnya.

Dalam prinsip pelayanan masyarakat, perlu beberapa kepastian di dalamnya. "Jadi prinsipnya ada 3 kepastian, itu ada kepastian hukum, kepastian biaya, kepastian waktu," terang Arief. Ia sempat menyebutkan contoh kepastian dalam pelayanan masyarakat tersebut mengenai biaya.

"Sebagai contoh kalo kepastian biaya itu seperti pajak, retribusi gitu. Dan untuk sekarang kita sudah cashless, pembayaran bisa langsung ke bank daerah, Bank Jatim itu," terangnya. Arief juga berpendapat, bahwa pelayanan keliling ini memang cukup efektif untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga, mobil pelayanan keliling juga menjadi kebutuhan penting.

"2023 InsyaAllah sudah bisa laksanakan semua proyeksi layanan, termasuk juga untuk mobil pelayanan keliling, kita harus punya sendiri. Kalau pinjam ke provinsi seperti kemarin ya pasti ada antrian, apalagi ada 38 kabupaten/kota di Jatim," pungkas Arief. (yud/bil/diy)