Inovasi Bank SEgSI Disnak Jawa Timur, Raih Penghargaan dari MenPAN-RB sebagai Replikasi Terbaik

Penghargaan diserahkan Menpan RB bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan diterima Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Ir.Indyah Aryani.MM, di Alun-alun Caruban, Kabupaten Madiun, Rabu (7/12/2022).

Inovasi Bank SEgSI Disnak Jawa Timur, Raih Penghargaan dari MenPAN-RB sebagai Replikasi Terbaik

Surabaya, HB.net - Inovasi Bank SEgSI atau Bank Sperma terintegrasi  yang dilakukan Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Timur meraih penghargaan pada ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) tahun 2022 sebagai replikasi terbaik dari Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas.

Penghargaan diserahkan Menpan RB bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan diterima Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Ir.Indyah Aryani.MM, di Alun-alun Caruban, Kabupaten Madiun, Rabu (7/12/2022).

 “Bank SEgSI atau Bank Sperma terintegrasi adalah replikasi Inovasi Iintan Selaksa  (Inseminasi Buatan Sejuta lebih Anakkan Sapi), yang hadir untuk meningkatkan managemen pelayanan handling semen beku guna menjamin kualitas semen beku yang terdistribusi. Dengan demikian angka kelahiran ternak hasil Inseminasi Buatan dapat ditingkatkan," ujar Kepala Disnak Jatim Indyah Aryani.

Lebih jauh Indyah menjelaskan, Bank SEgSI merupakan satu-satunya bank sperma beku yang melaksanakan  pemeriksaan Post Thawing Motility (PTM) untuk uji kualitas semen beku pasca distribusi dan memberikan pelayanan pengiriman nitrogen cair secara cepat darurat dalam waktu 24 jam.

“Container semen beku Bank SEgSI, telah dilengkapi dengan barcode,  goblet penyekat  dan  countainer movement  untuk  mempermudah petugas handling semen beku baik pria maupun wanita dalam melaksanakan pekerjaannya,” terang Indyah.

Inovasi Bank SEgSI di implementasikan di Bank Sperma UPT Inseminasi Buatan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, guna menjamin kualitas sebanyak 3,2 juta dosis semen beku yang terdistribusi di 34 kabupaten dan kota untuk pelayanan kawin suntik pada 1,9 juta ekor ternak sapi betina.

Indyah menyampaikan,  sebelum penerapan inovasi Bank SEgSI, perhitungan dan  pengecekan semen beku pada kontainer depo dan kontainer  distribusi dilakukan secara manual. Hal tersebut mempertinggi resiko kerusakan semen beku atau sperma beku, serta terjadinya keterlambatan distribusi pengiriman Nitrogen Cair sehingga terjadi kematian pada semen beku.

Diterangkan juga, petugas Bank Sperma didominasi pegawai pria karena memerlukan tenaga yang besar untuk mobilisasi kontainer. Selain itu, dari segi administrasi sebelum penerapan inovasi Bank SEgSI, pencatatan data penggunaan dan distribusi (BAST) semen beku dilakukan secara manual, sehingga proses  penelusuran dan evaluasi penggunaan semen beku belum dapat dilaksanakan secara maksimal.

"Setelah menerapkan inovasi ini, kerusakan semen beku dapat dihindari. Hal ini dibuktikan dengan  peningkatan permintaan jumlah semen beku yang terdistribusi dari Bank Sperma UPT Inseminasi Buatan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur setiap tahunnya, serta angka kelahiran pedet," jelas dia.

Bank SEgSI  mudah beradaptasi pada berbagai kondisi.  Dari segi anggaran, Inovasi ini tidak memerlukan biaya besar atau low budgeting. Teknologi yang digunakan tergolong sederhana dan mengedepankan unsur kreativitas yang  dikembangkan dengan kolaborasi serta sinergitas berbagai pihak terkait. Hal ini terbukti telah direplikasikannya inovasi Bank SEgSI pada 10 Depo Semen beku di Kabupaten/Kota di Jawa Timur, dan salah satu kabupaten telah memasukkan replikasi tersebut kedalam mata anggaran tahun 2022, yaitu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang.

Inovasi ini diterapkan pertama kali pada tahun 2020, di  Depo Semen Beku Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan pada tahun 2021. Pengembangan inovasi ini mendapatkan dukungan anggaran dari APBD Provinsi Jawa Timur  dan APBN Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (mid/ns)