Jaring Aspirasi, Diwaduli Bansos Sasar Warga Berduit

Seratusan warga Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari mengikuti kegiatan serap aspirasi masyarakat, Kamis (7/7) malam.

Jaring Aspirasi, Diwaduli Bansos Sasar Warga Berduit
Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto (pakai udeng) ketika menjaring aspirasi masyarakat. Yudi EP/ HARIAN BANGSA

Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Seratusan warga Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari mengikuti kegiatan serap aspirasi masyarakat, Kamis (7/7) malam. Sejumlah usulan dan pengaduan diutarakan warga kepada Sunarto, ketua DPRD Kota Mojokerto dalam acara di Jalan Muria itu.

Acara tersebut dihadiri Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto Santoso Bekti Wibowo dan Lurah Kedundung Yukhal Mei. Termasuk beberapa tokoh masyarakat setempat.

Sunarto menyampaikan jaring aspirasi semestinya bisa dilakukan dimana pun dan kapanpun. "Tidak hanya terbatas pada acara seperti ini. Dimanapun bisa, termasuk di warung sekalipun. Karena prinsip dari reses adalah tugas dewan untuk menemui rakyatnya," katanya.

Wasis Nugraha, seorang warga, menyampaikan banyak penerima bansos adalah orang mampu. "Banyak penerima bansos adalah orang mampu. Sementara yang membutuhkan malah banyak yang nggak dapat. Kami mohon agar datanya diseleksi lagi," ungkapnya.

Keluhan warga ini diamini Itok. Ia menyatakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) bansos memang perlu dievaluasi. "Memang betul, karenanya saya ada berencana melakukan evaluasi data penerima bansos,” katanya.

Banyak kasus penerima bansos, lanjut Itok, adalah kerabat-kerabat perangkat saja. Malah ada warga penerima PKH yang punya 4 sepeda motor. “Ini kan nggak masuk akal. Ini jadi atensi saya agar pemkot mengadakan validasi data sesuai kategori penerima," janji Itok.

Sementara itu, Rahmat Hidayat, Ketua RT 5 RW 1 mengusulkan renovasi pos kamling. Menurutnya, usulan tersebut sudah pernah disampaikan dalam musrenbang namun belum terealisasi.

Atas masalah ini, Itok mengatakan akan menyampaikannya ke Bappeko. Ia juga akan mengupayakan peminjaman pompa portable yang ada di DPUPR dalam kondisi darurat.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto Santoso Bekti Wibowo berharap pihaknya bisa menyerah aspirasi sebanyak mungkin. Apalagi kepentingan masyarakat bisa terakomodasi. "Kalau lewat pokir insya Allah bisa diakomodir. Mumpung yang punya pokir adalah ketua dewan," tandasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar berawas-awas jangan mau diadu domba pihak lain. Apalagi ini memasuki tahun politik. Menurutnya, masyarakat harus memperkuat barisan nasionalis agar bangsa ini jadi tentram. "Kalau tidak masuk nasionalis awas ada khilafah. Sukanya menyalah-yalahkan orang, mengkafir-kafirkan orang.  Kita sebagai orang nasionalis adalah benteng bangsa. Jangan mau dipecah belah," pungkasnya. (ADV/yep/rd)