Ketua Jogo Suroboyo Cabuli Gadis di Panti Asuhan

Tertarik dengan kemolekan tubuh gadis berdarah Tionghoa, membuat pria asal Kedung Tarukan Baru II, Surabaya, tega melakukan penyekapan dan pencabulan.

Ketua Jogo Suroboyo Cabuli Gadis di Panti Asuhan
Pelaku pencabulan ketua Jogo Suroboyo Gubeng diamankan PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Tertarik dengan kemolekan tubuh gadis berdarah Tionghoa, membuat pria asal Kedung Tarukan Baru II, Surabaya, tega melakukan penyekapan dan pencabulan.

Pria yang dikatahui bernama Rizky Eka Mahendra (44), warga Jalan Kedung Tarukan Baru II, Mojo, Gubeng ini secara arogan telah mencabuli seorang gadis bernama CO (19), warga Jalan Dharmahusada Blok A, Gubeng.

Aksi pencabulan yang dilakukan oleh Rizky Eka Mahendra pada Rabu (3/4) pukul 13.00 WIB. Lokasi kejadian di panti jompo dan panti asuhan Jalan Semampir AWS III/ 28 Kelurahan Medokan Semampir, Sukolilo.

Aksi bejat pelaku ini dibenarkan oleh Kanit Reskirim Polsek Sukolilo Ipda Aan Dwi Satrio Yudho. “Benar kami telah mengamankan seorang pria yang mengaku atas dasar laporan dari seorang wanita dan terdapat bukti rekaman CCTV durasi 2 menit yang berisikan aksi pemaksaan pencabulan dan penyekapan,” ujarnya, Kamis (4/4).

Aksi penyekapan dan pencabulan tersbeut bermula saat Felisya Olivia (48), selaku ibu korban CO,  mengira putrinya terkena guna guna atau ilmu pelet. Karena merasa kena guna-guna asmara sehingga korban  dibawa ke terlapor Rizky Eka Mahendra untuk diobati.

Perlu diketahui, terlapor merupakan tokoh masyarakat, tokoh agama, juga sebagai ketua komunitas Jogo Suroboyo Kecamatan Gubeng. Dengan menyandang predikat tersebut, ibu korban mempercayakan penyembuhan anaknya kepada Rizky Eka Mahendra. Penyembuhan yang dilakukan di lantai 2 panti jompo dan panti asuhan itu ternyata bukannya membuat korban sembuh, malah menjadi tekanan moral bagi korban.

Bukannya penyembuhan yang dilakukan. Namun aksi penyekapan selama 1 jam dan pemaksaan pancabulan yang terjadi. Dalam rekaman CCTV, korban diancam dengan pistol korek api agar korban tidak teriak dan bersedia diciumi serta diremas-remas alat vitalnya.

“Jadi pada waktu itu ibu korban berada di lantai 1 menunggu. Sedangkan korban dan pelaku di lantai atas. Pelaku mengancam dengan pistol mainan terhadap korban agar tidak teriak dan melawan saat dicabuli. Dan korban bisa keluar dari sekapan pelaku saat dirinya menelpon sang pacar meminta pertolongan,” tambah Aan Dwi Satrio Yudho.

Penangkapan dilakukan oleh Polsek Sukolilo terhadap pelaku Rizky Eka Mahendra di panti jompo dan panti asuhan Semampir. Pada saat itu juga pelaku bersama barang buktinya diserahkan ke Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya.

“Pelaku dan barang buktinya kami serahkan saat itu juga dan telah di terima oleh Kanit PPA AKP Rina Shanti Nainggolan. Unsurnya masuk dan sekarang telah dilakukan pemeriksaan oleh Polrestabes Surabaya,” tutup Aan Dwi Satrio Yudho.

Pengakuan pelaku pencabulan bahwa dirinya adalah tokoh agama dan ketua komunitas Jogo Suroboyo dibenarkan oleh Camat Gubeng Eko Purnomo. “Iya sepengetahuan saya dia ketua Jogoboyo (Jogo Suroboyo) ikut Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng,” ujarnya.(yan/rd)