Panen Raya, Surplus Padi Tetinggi Nasional, Kabupaten Ngawi Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Bupati Ngawi menyampaikan, produktivitas padi selama satu tahun mencapai 900-912 ton dengan luas lahan kurang lebih 50 ribu hektare.

Panen Raya, Surplus Padi Tetinggi Nasional, Kabupaten Ngawi Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf  dan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono saat sambutan dalam dalam panen raya, Rabu (1/10/2023).

Ngawi, HB.net - Produktivitas dan surplus padi tertinggi secara nasional menjadikan Kabupaten Ngawi didaulat sebagai lumbung pangan nasional untuk ketahanan pangan nasional. Terlebih disaat kemarau berkepanjangan, pemerintah pusat bersama jajaran TNI Polri melakukan sejumlah langkah salah satunya dengan gerakan ketahanan pangan nasional yang dipimpin Wakil Presiden RI Maruf Amin dan dilaksanakan secara hybrid di 300 lebih titik termasuk Kabupaten Ngawi, Rabu (01/11/23) di Area Persawahan Desa Sukowiyono.

Dalam gerakan ketahanan pangan di Kabupaten Ngawi ini,  dilaksanakan dengan panen raya bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, Sekda Provinsi Jatim Adhy Karyono, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Danrem 081 DSJ  Kolonel Inf H. Sugiyono, Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko serta jajaran Forkopimda Ngawi.

Bupati Ngawi menyampaikan, produktivitas padi selama satu tahun mencapai 900-912 ton dengan luas lahan kurang lebih 50 ribu hektare.

Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, Sekda Provinsi Jatim Adhy Karyono, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Danrem 081 DSJ  Kolonel Inf H. Sugiyono, Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko serta jajaran Forkopimda Ngawi.

"Meskipun terjadi kemarau panjang tetap bisa mendukung ketahanan pangan, ini juga tidak lepas dari program elfarm (elektricity for farming) atau listrik masuk sawah, dari total 22 ribu sumur 17 ribu diantaranya sudah menggunakan tenaga listrik," ujar Bupati.

Selain itu, produktivitas yang tinggi juga tidak lepas dari inovasi pertanian ramah lingkungan berkelanjutan dengan mengaplikasikan pertanian organik.

"Di Desa Sukowiyono ini 70 persen lahannya sudah menggunakan pupuk organik, petaninya sendiri juga sudah bisa membuat pupuk sendiri, sehingga petani tidak khawatir akan kelangkaan pupuk subsidi," imbuhnya.

Bupati Ngawi, Sekdaprov Jatim, Pangdam dan Danrem melihat hasil pertanian petani Ngawi yang menggunakan pupuk organik.

Sementara Pangdam V Brawijaya mengapresiasi inovasi dari Pemerintah Kabupaten Ngawi dan meminta jajaran TNI untuk melakukan pendampingan terhadap petani.

“Sehingga ketahanan pangan tetap terjaga dan kesejahteraan masyarakat meningkat," pungkas Pangdam.

Usai seremonial sambutan, Pangdam, Bupati Ngawi, Sekdaprov Jatim, Danrem Madiun dan pejabat terkait lainnya melakukan panen raya padi yang menggunakan pupuk organik. (nal/ns)