Pemuda Dikeroyok Puluhan Orang, Dilaporkan ke Polsek Sedati

Marjati geram bukan main. Dia tak terima dengan ulah keji sejumlah oknum pada buah hatinya. Minggu (7/6), anaknya dianiaya gerombolan tak dikenal di Desa Semampir, Sedati. Sekujur tubuh korban dipenuhi luka.

Pemuda Dikeroyok Puluhan Orang, Dilaporkan ke Polsek Sedati
Punggung korban penganiayaan.

Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net - Marjati geram bukan main. Dia tak terima dengan ulah keji sejumlah oknum pada buah hatinya. Minggu (7/6), anaknya dianiaya gerombolan tak dikenal di Desa Semampir, Sedati. Sekujur tubuh korban dipenuhi luka.

Saat ditemui, Marjati menujukkan bekas kekerasan fisik yang menimpa anaknya. Mulai tangan, kaki, hingga pinggul. Kulit korban merah.  Yang paling parah yaitu di bagian punggung. Kulit dipenuhi luka memar. Warnanya kemerahan.

"Ini penganiayan. Saya tidak terima anak saya sampai begini," ucapnya.

Penganiayan itu bermula pukul 02.00 WIB. Kala itu, anak Marjati, sebut saja Bayu, bersama tujuh orang temannya hendak ke Tambak Sawah. Mereka mengendarai empat sepeda motor. Melaju dari arah Jalan Bypass Juanda.

Sampai di simpang empat Desa Semampir, ada pos cek point. Enam temannya diperbolehkan melintas. Pasalnya, mereka berdomisili di desa itu. "Anak saya dan satu temannya dilarang masuk. Karena bukan warga setempat," terangnya.

Alhasil, niat berkunjung ke Tambak Sawah urung. Bayu bergegas menelpon temannya. Tujuannya memberi kabar dia hendak pulang.  Nah, sampai di simpang empat, tiba-tiba ada tiga pemuda mendekat. Ketiganya meminta Bayu dan temannya turun dari motor. Setelah itu keduanya digiring di tepi jalan.

Di lokasi itu, sudah ada sebanyak 20 orang. Mayoritas masih berusia belia. Nasibnya sama seperti Bayu dan temannya.  Seketika, sebanyak 30 orang mendatangi kumpulan pemuda itu. Mereka diminta mengaku hendak balap liar. Mendengar itu, Bayu membantah. Dia menjelaskan bakal berkunjung ke rumah teman.

"Namun tetap dipaksa mengakui hendak balap liar. Lha motor anak saya Scoopy masak mau balapan," ucapnya.

Sejurus kemudian, dua puluh pemuda itu dikumpulkan. Mereka disiksa. Marjati mengatakan anaknya dianiaya tujuh orang. Punggung dipukul dengan kayu dan selang air. "Dianiaya hingga pukul 03.00 WIB," terangnya.

Pukulan itu membuat luka di punggung Bayu. Guratan merah.  Awalnya, Bayu enggan melaporkan aksi anarkistis itu ke ibunya. Namun, saat tidur, Marjati kaget melihat tubuh anaknya penuh luka.  "Saya tak terima. Saya laporkan ke Polsek Sedati," ucap warga Gedangan itu.

Kanit Reskrim Polsek Sedati Ipda Febi Andis Feridan menjelaskan, korban sudah melaporkan kejadian tersebut. Kini, polisi masih mendalami dugaan penganiayan itu. "Masih penyelidikan," jelasnya.

Dari hasil keterangan sementara, korban tidak mengenal pelaku. Kemungkinan, pelaku merupakan gerombolan pemuda yang nongkrong di warkop. "Masih didalami," pungkasnya.(cat/rd)