Pencari Kepiting Tewas Bersimbah Darah di Tambak

Pria bernama Hudoyo (45), beralamat Jalan Medoan Semampir Blok C, ditemukan tewas bersimbah darah di area tambak kawasan Jalan Raya Sukolilo Kasih, Sukolilo, Selasa (19/3) dini hari.

Pencari Kepiting Tewas Bersimbah Darah di Tambak
Evakuasi korban di tambak oleh petugas gabungan.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pria bernama Hudoyo  (45), beralamat Jalan Medoan Semampir Blok C, ditemukan  tewas bersimbah darah di area tambak kawasan Jalan Raya Sukolilo Kasih, Sukolilo, Selasa (19/3) dini hari.

Penemuan  jenazah dilaporkan oleh teman korban yang juga sebagai pencari kepiting tambak. Saksi yang saat itu sedang mencari kepiting liar di area tambak, dikejutkan dengan kondisi korban yang tergeletak tak bergerak bersimbah darah.

Hal tersebut diungkapkan Kanit Reskrim Polsel Sukolilo Iptu Aan Dwi bahwa korban pertama kali ditemukan oleh temannya kemudian meminta bantuan kepada penjaga tambak.

“Dari temuan korban tewas dengan luka-luka di dada kiri. Kemudian jenazah kita lakukan olah TKP bersama Inafis Polrestabes Surabaya. Kemudian kita kirim ke kamar jenazah RSUD Soetomo,” ujar Aan Dwi, Selasa (19/3).

Pihak Polsek Sukolilo mencari motif  kasus ini yang diduga adalah korban pembunuhan. Dugaan korban pembacokan hingga meninggal dunia diperkuat adanya luka sayatan akibat benda tajam selebar 5 cm dengan 8 jahitan.

“Tubuh korban ada luka sayatan diakibatkan benda tajam di dada kiri. Kami melakukan pemeriksaan kepada 3 orang saksi atas kecurigaan tewasnya Hudoyo. Saksi antara lain istri Hudoyo, penjaga tambah lokasi korban mencari kepiting, dan teman korban yang pertama kali menemukan korban,” tambah Aan Dwi.

Menurut tetangga kampung korban, Cipto (48), warga Jalan Medoan Semampir Blok C, korban pernah bercerita bahwa 3 minggu yang lalu salah satu pencari kepiting di tambak ada orang baru. Dia menguasai lahan tanpa permisi ke pencari yang lama.

“Sehingga motor pencari baru itu digulingkan Handoyo ke tambak. Namun secara detailnya siapa-siapa, Handoyo tidak berkata identitas pencari kepiting baru,” ujar Cipto di lokasi rumah duka.

Pekerjaan sebagai pencari kepiting di tambak yang berdekatan dengan laut berpotensi memperoleh pundi-pundi rupiah yang yang cukup menggiurkan. Mereka berebut lahan dalam pencarian kepiting sehingga timbul gesekan cukup besar. Hal itu pernah diceritakan oleh korban kepada istrinya, Ida.

Ida bercerita bahwa suaminya pernah berdebat dengan seorang pencari kepiting yang baru masuk wilayahnya.  “Jadi suami pas pulang ke rumah orang tuanya pernah bercerita panjang lebar pernah adu mulut dengan pencari kepiting baru. Kalau suami tidak pernah cerita pernah melempar motor temannya ke tambak,” ujar Ida.

Dari hasil pemeriksan tiga saksi, kanit Reskrim Polsek Sukolilo masih belum bisa memberikan keterangan tambahan apakah sudah mengantongi identitas pelaku.“Kami sudah periksa saksi, dan bila pelaku sudah kita tangkap pasti akan jumpa pers,” tutup Aan Dwi. (yan/rd)