Pesta Miras Oplosan, Dua Warga Sidoarjo Tewas

Dua pemuda meninggal dunia usai pesta minuman keras (miras). Keduanya berinisial BH (28) dan BY (16), warga Desa Tambak Kalisogo, Kecamatan Jabon, Sidoarjo.

Pesta Miras Oplosan, Dua Warga Sidoarjo Tewas
Makam salah satu korban pesta miras.

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Dua pemuda meninggal dunia usai pesta minuman keras (miras). Keduanya berinisial BH (28) dan BY (16),  warga Desa Tambak Kalisogo, Kecamatan Jabon, Sidoarjo. Mereka dilarikan ke RSUD Sidoarjo, lantaran mengalami keluhan muntah terus- menerus, usai melakukan pesta miras oplosan dengan beberapa temannya.

Kakak kandung BY saat ditemui memaparkan jika adiknya bersama sejumlah teman-temannya telah mengonsumsi minum-minuman keras. Tempat pesta miras tersebut diduga berada di Warkop R, dekat tangkis daerah setempat.

“Katanya  minum-minuman keras bareng teman-temannya. Keluarnya hari Sabtu (2/4) malam. Biasanya malam itu pulang, tapi ditunggu sampai Minggu sore belum pulang. Baru pulang itu malam,” jelas B, kakak kandung BY, Kamis (7/4).

Lebih lanjut, kakak BY mengatakan, jika pada hari Senin adiknya mengeluh. Seluruh badannya terasa capek dan ia langsung tidur. Tidak ada keanehan pada BY. Kakaknya hanya mengira jika BY sakit biasa dan menyuruhnya untuk langsung istirahat.

“Senin itu masih biasa. Cuma dia sambat katanya badannya capek semua setelah itu tidur. Senin siang setelah bangun muntah-muntah terus. Dari situ langsung dibawa ke RSUD. Soalnya adik saya kelihatan sudah nggak kuat,” paparnya.

Kakak BY juga menjelaskan bahwa menurut hasil lab pertama, adik kandungnya tersebut mengalami infeksi dan dehidrasi. Sehari setelah hasil lab pertama keluar, B (16) mengembuskan nafas terakhirnya di RSUD pada Selasa (5/4) pagi.

“Kita keluarga nggak tahu minumnya itu apa. Katanya itu belinya arak. Tapi kalau dicampur apa atau apa gitu, kita juga nggak tahu. Temannya adik saya, pas saya tanyai katanya hanya bertiga,” terang kakak BY.

Sementara itu di rumah korban kedua, Sunarsih, ibu kandungi BH (28) mengatakan bahwa dirinya tidak tahu menahu terkait apa yang diderita anaknya. Ia menjelaskan jika BH (28) sehari-harinya tidak pulang ke rumah Jabon, melainkan kos di daerah Gempol, Pasuruan.

“Saya nggak tahu kalau dia minum-minuman keras, karena anak saya itu posisinya sudah ngekos sendiri di daerah Pasuruan. Pulangnya paling cuma seminggu sekali. Saya dihubungi sama temannya anak saya itu hari Selasa. Posisi pas ke RSUD Sidoarjo itu kondisi anak saya sudah nggak sadar,” jelas Sunarsih.

Sunarsih menambahkan bahwa menurut hasil lab yang dikeluarkan oleh pihak RSUD Sidoarjo, BH (28) anaknya mengalami infeksi. “Pokoknya, kata dokter itu infeksi, sama ginjal. Selasa saya ke rumah sakit, Rabu anak saya meninggal dunia,” urainya.

Kepala Desa Tambak Kalisogo Sugeng ketika dikonfirmasi langsung membenarkan jika terdapat warganya yang meninggal dunia akibat menenggak minuman keras.

“Ya, yang meninggal 2 orang. Teman korban nggak bisa dimintai keterangan. Posisi minumnya tidak di sini. Katanya yang membantu itu temannya dari Desa Kedungpandan. Meninggalnya kemarin, dan kemarin lusa atas nama BY dan BH,” singkatnya.

Hingga pemberitaan ini ditulis, Keluarga B dan BH senada mengatakan bahwa pihak kepolisian setempat belum mengetahui kejadian nahas yang mengakibatkan dua warganya meninggal dunia.(cat/rd)