Ponpes Amanatul Ummah Dikunjungi BI Jatim

Ketua Yayasan Amanatul Ummah Muhammad Al Barra dan Pengurus Ponpes Amanatul Ummah Mohammad Afif Zamroni (Gus Afif) menerima kunjungan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Jawa Timur, Jumat (31/3) malam lalu.

Ponpes Amanatul Ummah Dikunjungi BI Jatim
Gus Barra dan kepala BI Wliayah Jawa Timur serta pengurus Ponpes Amanatul Ummah berfoto bersama.

Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Ketua Yayasan Amanatul Ummah Muhammad Al Barra dan Pengurus Ponpes Amanatul Ummah Mohammad Afif Zamroni (Gus Afif) menerima kunjungan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Jawa Timur, Jumat (31/3) malam lalu.

Kedatangan mereka ke Ponpes Amanatul Ummah dalam rangka mempererat tali silaturahim antara keduanya. Mereka sempat melaksanakan Salat Magrib bersama ribuan santri di Masjid Amanatul Ummah.

Kepala Perwakilan BI Jawa Timur Budiono Hananto mengatakan, kedatangannya ini adalah, menjadi rutinitas setiap bulan Ramadan. Bank Indonesia selalu mengadakan kunjungan silaturahim ke pondok-pondok pesantren di seluruh Jawa Timur. Selain untuk mengharapkan keberkahan dari para kiai dan ustaz, juga mendapatkan doa para santri.

“Kami merasa sangat Bahagia berada diantara mereka. Setiap kali kunjungan ke pesantren, Bank Indonesia Jatim selalu menawarkan kerja sama. Khususnya untuk kemandirian pondok pesantren,” kata Budiono Hananto.

Misalnya, pihak ponpes memiliki keinginan membuat program-program kegiatan usaha di bidang pengembangan ekonomi syariah. Sepert green house pertanian untuk ketahanan pangan. “Bisa juga program peternakan dan perikanan. Ya, kita bicarakan bersama. Kemudian kalau cukup feasible, kita realisasikan kerja samanya,” kata Budiono.

Meurutnya, Ponpes Amanatul Ummah ini sebuah pondok pesantren yang besar dan hebat. Bersyukur sekali bila nantinya dapat bekerja sama antara Bank Indonesia dengan Amanatul Ummah.

Mohammad Afif Zamroni (Gus Afif) menjelaskan, tentang Ponpes Amanatul Ummah. Jumlah sekolah yang ada di ponpes ini ada dua tingkatan. Yakni level memengah dan level atas atau perguruan tinggi, yakni IKHAC (Institut KH Abdul Chalim) yang tahun ini akan berubah status menjadi universitas.

Misalnya ada madrsah tsanawiyah bertaraf Internasional (BI) juga ada SMP BI. Demikian juga level atasnya ada MA dan SMA unggulan, excellent dan akselerasi (percepatan).  “Semua sekolahan tersebut memiliki kesamaan, yakni berbasis pesantren. Namun juga memiliki kekhasan sendiri,” kata Gus Afif.

Gus Afif juga menjelaskan bahwa lulusan (output) baik madrasah aliyah (MA) maupun SMA. Setiap tahun jumlah yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi luar negeri meningkat. “Saat ini sudah mencapai angka 95 persen,” kata Gus Afif.

Sementara itu, Mohammad Al Barra yang lebih akrab dipanggil Gus Barra, memberikan sedikit tausyiah tentang keramatnya bulan puasa. Dikatakan, bahwa Allah mengatakan bahwa khusus amal ibadah puasa, akan dinilai sendiri oleh Allah, dan diberikan ganjaran berlipat-lipat.(ris/rd)