Reses, Ketua DPRD Kota Mojokerto Disambati Pembangunan Gapura dan PJU

Sejumlah tokoh masyarakat menyampaikan uneg-uneg kepada Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto.

Reses, Ketua DPRD Kota Mojokerto Disambati Pembangunan Gapura dan PJU
Ketua DPRD Kota Mojokerto, Sunarto ketika menjaring aspirasi masyarakat. Yudi/ HARIAN BANGSA

Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Sejumlah tokoh masyarakat menyampaikan uneg-uneg kepada Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto. Dalam giat serap aspirasi masyarakat yang digelar tokoh gaek PDI-Perjuangan, Minggu (19/2), warga mengajukan berbagai usulan. Di antaranya adalah meminta gapura dan penerangan jalan umum (PJU).

Sejumlah tokoh politik senior PDI Perjuangan hadir dalam acara ini semisal Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto Santoso Bekti Wibowo dan mantan Ketua DPRD Kota Mojokerto Yunus Suprayitno.

"Kami mengapresiasi pelaksanaan yang diajukan dalam reses lalu, yakni perbaikan Jalan Joko Tole III sudah terealisasi. Yang kedua, saluran drainase sepanjang Jalan Durian sebelah barat, itu kurang lebih 320 meter. Tiga tahun berturut-turut tidak pernah terealisasi. Yang ketiga, bersamaan dengan lampu penerangan jalan di Joko Tole III," kata Rahmad Taufik, warga Jalan Sawunggaling, dalam aspirasinya.

Sejumlah usulan pembenahan infrastruktur juga mengemuka. Atas permintaan warga ini, Sunarto menyatakan akan berusaha memenuhi permintaan warga. Ia akan meneruskan usulan tersebut melalui pokok pikiran dewan.

Ia juga menyampaikan sejumlah harapan ke masyarakat. “Ini adalah tahun politik, Pemerintahan Jokowi masih bertahan selama pandemi Covid-19 dengan memberi BLT ke rakyatnya. Beliau masih memikirkan seperti itu. Jika tidak PDI Perjuangan kebijakannya tidak seperti," katanya.

Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto Santoso Bekti Wibowo juga memberikan pengarahan. "Diharapkan banyak serap aspirasi pembangunan dalam pokir yang dijalankan oleh Pemkot Mojokerto. Nanti biar ditampung sama Pak Sunarto biar direalisasikan dengan baik, " katanya.

Santoso juga menjelaskan di tahun-tahun politik meminta agar kekompakan pada caleg hidup dengan kerukunan. “Saya nyaleg di Dapil Magersari. Pak Itok nyaleg di Dapil Magersari. Pak Yunus juga nyaleg di Dapil Magersari. Caleg-caleg ini bisa duduk berdampingan. Bisa tukar pikiran ini adalah suatu keharusan berbuat untuk tambah adalah suatu kolektif kolegial,” jelasnya.

“Kalau Pak Itok egois, maka ketua DPC dan Pak Yunus tidak diundang. Yang saya salut dari Pak Itok ini semuanya diundang. Ini menunjukkan jasa-jasanya Pak Itok adalah PDI Perjuangan tulen," ungkapnya.

“Karena pondasi-pondasi atau pilar-pilarnya adalah salah satunya Pak Itok. Saya yang masih muda adalah generasi penerus. Jasa-jasanya Pak Itok dan Pak Yunus sungguh luar biasa,” sambungnya. (ADV/yep/rd)