Simultaneous Composting Technology, Solusi Inovatif Pengolahan Sampah Organik di UPN Veteran Jatim

Berdasarkan permasalahan tersebut, serta melalui skema program UPN Mengabdi, Prof. Euis Nurul Hidayah, Rizka Novembrianto, dan tim membuat alat pengolahan sampah organik sebagai solusi yang bernama Simultaneous Composting Technology.

Simultaneous Composting Technology, Solusi Inovatif Pengolahan Sampah Organik di UPN Veteran Jatim
Alat simultaneous composting technology.

Surabaya, HB.net - Permasalahan mengenai sampah tak kunjung usai. Lingkungan kampus menjadi salah satu penghasil sampah tertinggi di sebuah kota. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur merupakan fasilitas umum yang aktivitasnya menghasilkan sampah padat, termasuk sampah organik, sampah anorganik, dan sampah dengan kategori B3.

 “Sampah yang berasal dari fakultas akan diangkut menggunakan gerobak ke sini (TPA UPN). Sampah akan kami pilah terlebih dahulu untuk jenis plastik, dan kertas. Untuk sampah lainnya akan dikemas ke karung untuk diangkut ke TPA Benowo,” ujar Rozikin, selaku pengelola sampah di TPA UPN Veteran Jawa Timur.

Berdasarkan permasalahan tersebut, serta melalui skema program UPN Mengabdi, Prof. Euis Nurul Hidayah, Rizka Novembrianto, dan tim membuat alat pengolahan sampah organik sebagai solusi yang bernama Simultaneous Composting Technology.

Prinsip kerja dari alat ini menggunakan bantuan mikroorganisme lokal (MOL) dan EM4 sebagai starter bakteri untuk mendekomposisikan sampah daun. Sistem pengomposan didasarkan pada proses pengomposan organik, dimana bahan organik seperti sampah daun, diuraikan oleh mikroorganisme menjadi kompos yang kaya nutrisi.

“Desain alat juga memiliki dinamo penggerak untuk meratakan cairan MOL dan EM4 ke dalam sampah organik. Cairan yang mengandung MOL dan EM4 dialirkan kedalam sampah organik secara merata melalui kran. Kemudian sirkulasi udara dibutuhkan untuk membantu proses pengomposan aerob memerlukan pasokan oksigen yang cukup untuk mendukung pertumbuhan  dan mempercepat proses penguraian sampah. Proses pembalikkan sampah dilakukan dengan waktu tiga kali sehari sampai proses pengomposan dirasa telah selesai,” ujar Prof. Euis Nurul Hidayah memaparkan.

Hasil Jadi Kompos yang dikomersilkan dengan merk Piro Wes.

Dengan Simultaneous Composting Technology, Prof. Euis Nurul Hidayah, Rizka Novembrianto, dan Tim telah berhasil mengubah permasalahan sampah organik menjadi peluang untuk menghasilkan kompos yang berkualitas tinggi. Hasilnya, dapat digunakan kembali dalam berbagai keperluan, termasuk pertanian dan kegiatan lingkungan. Kompos yang dihasilkan akan dikemas dengan nama produk piro wes. Hasil kompos nantinya akan diperjual belikan sebagai hasil dari pengolahan sampah di lingkungan kampus UPN Veteran Jawa Timur.

Proyek ini merupakan salah satu inisiatif dalam program UPN Mengabdi yang bertujuan untuk memberikan manfaat positif bagi lingkungan sekitar dan menjadikan UPN Veteran Jawa Timur sebagai pelopor dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Diharapkan inovasi ini dapat menjadi inspirasi bagi institusi-institusi lain dalam upaya mengatasi permasalahan sampah organik dan mengurangi dampak lingkungan. (yun/ns)