Tiga Bulan Hilang, Kakek Ditemukan Tinggal Tengkorak

Warga Dusun Pilang Selatan, Desa Kemangsen, Balongbendo dihebohkan dengan penemuan mayat yang sudah berupa tengkorak dan tulang belulang.

Tiga Bulan Hilang, Kakek Ditemukan Tinggal Tengkorak
Petugas melakukan evakuasi terhadap jenazah kakek yang ditemukan warga Desa Kemangsen, Balongbendo.

Sidoarjo, HARIANBANGSA,net - Warga Dusun Pilang Selatan, Desa Kemangsen, Balongbendo dihebohkan dengan penemuan mayat yang sudah berupa tengkorak dan tulang belulang. Penemuan terjadi di ladang tebu sisi selatan rel kereta api.

Misto, warga sekitar, yang pertama kali menemukan jasad berupa tengkorak dan tulang tersebut. Saat itu pria 45 tahun itu datang ke sekitar TKP untuk mencari petai cina atau lamtoro pada sekitar pukul 09.30 WIB. "Saya pas lihat bawah ternyata ada tengkorak itu," ujarnya.

Kaget melihat itu, akhirnya Misto kemudian memanggil perangkat desa setempat untuk mengecek. Benar saja, ternyata tengkorak tersebut merupakan mayat yang sudah membusuk dan kemudian mengering. "Tidak bau mungkin karena kering, tinggal baju batik, kulit, sama celana panjang hitam," ungkapnya.

Kepala Desa Kemangsen Abdul Rouf yang datang kemudian memanggil pihak Polsek Balongbendo untuk membantu evakuasi mayat tersebut. Rouf mengatakan bahwa mayat yang ditemukan mirip dengan ciri warga Dusun Sirapan, Kemangsen, yang hilang beberapa bulan lalu.

Kemudian pihak Pemdes Kemangsen memanggil keluarga dari korban yang diketahui bernama Pranen dan berusia 76 tahun. "Dari baju sendiri memang mirip. Baik RT tempatnya tinggal dan juga keluarga mengenali baju batik yang ada pada mayat," jelasnya.

Menurutnya, Pranen dilaporkan hilang oleh keluarganya ke pemdes dan polisi pada 3 Mei 2023 lalu. "Sekitar hampir empat bulan tidak ada kabar," ungkapnya.

Diketahui saat itu korban pamit kepada keluarganya anak dan istrinya ingin menuju rumah saudaranya di Tropodo, Krian. Akan tetapi sampai keesokan harinya tidak ada kabar hingga keluarga melapor. "Bahkan istrinya meninggal pada bulan Juli karena kepikiran menunggu suaminya yang hilang," jelasnya.

Salah satu anak korban yang hadir kemudian turut serta ke Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong untuk melakukan otopsi dan pemeriksaan lebih lanjut. Diketahui sehari-harinya kakek 76 tahun itu bekerja sebagai pembuat kandang ternak.  "Almarhum sudah pikun. Kemungkinan karena tersesat itu korban kemudian meninggal," jelasnya.

Kades Kemangsen itu juga mengatakan bahwa korban tidak bisa mengendarai sepeda maupun motor. "Sehingga jalan kaki, kondisi tua, dan pikun tadi," imbuhnya.

Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Balongbendo Iptu Ali Mahmud mengatakan bahwa korban sudah diperiksa dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. "Nihil tidak ada," katanya singkat.

Sedangkan penyebab kematian korban diduga akibat kelelahan saat perjalanan. (cat/rd)