Tujuh Rumah Sakit Rujukan di Sidoarjo Overload

Setelah pemerintah semakin agresif melakukan rapid test dan swab test, jumlah pasien Covid-19 di Sidoarjo mengalami peningkatan yang luar biasa.

Tujuh Rumah Sakit Rujukan di Sidoarjo Overload
Wabup Sidoarjo dan kapolresta berada di terminal bus Purabaya.

Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net - Setelah pemerintah semakin agresif melakukan rapid test dan swab test, jumlah pasien Covid-19 di Sidoarjo mengalami peningkatan yang luar biasa. Sampai-sampai, tujuh rumah sakit rujukan yang ada semuanya sudah penuh.

Bahkan dari data yang ada, rumah sakit sudah overload. Sampai ada sekitar 40 orang pasien Covid-19 Sidoarjo yang saat ini menjalani perawatan di ruang IGD RSUD Sidoarjo karena ruang isolasi khusus (RIK) sudah penuh.

“Rumah sakit kita sudah penuh. RIK sudah penuh. Bahkan IGD kita sudah penuh 40 orang yang kena Covid-19 ini,” terang Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin di sela membagikan masker ke penumpang bus di Terminal Purabaya di Bungurasih, Sidoarjo, Minggu (28/6).

Melihat kondisi itu, berulang kali pihaknya meminta masyarakat untuk lebih peduli. Tetap menjalankan protokol kesehatan agar tidak ikut terpapar Corona.

“Mari, keleluasaan yang telah diberikan pemerintah untuk beraktivitas ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan menjalankan protokol kesehatan dengan benar,” ungkapnya.

Jangan sampau fleksibilitas ini justru digunakan yang tidak-tidak dan melanggar protokol kesehatan. Ini sangat penting sekali. Kalau sudah lengah maka bisa terjadi keadaan yang tidak diinginkan.

Menurutnya, meski sudah masuk masa transisi tatanan baru, Covid-19 belum berakhir. Hal itu disampaikan Cak Nur, panggilan Nur Ahmad Syaifuddin, untuk mengingatkan warga supaya tidak eforia berlebihan di masa transisi ini. Supaya tetap menjalankan protokol kesehatan dalam semua aktivitas.

“Kita boleh melakukan kegiatan apa saja, beraktivitas apa saja, asalkan tetap menjalankan protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, sering cuci tangan dengan sabun, dan tetap menjaga kesehatan,” cetus Nur Ahmad.

Jika masyarakat terlalu euforia dengan kondisi ini, dan mengabaikan protokol kesehatan, disebutnya, penyebaran covid-19 di Kota Delta akan terus berlanjut. Bahkan bisa lebih parah, dengan jumlah korban yang berjatuhan juga bakal semakin banyak. 

Dalam kesempatan ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sidoarjo membagikan sekitar 10.000 masker di kawasan Bungurasih. Jika ditotal semua, selama pandemi ini sudah lebih dari 2 juta masker dibagikan ke masyarakat.

“Upaya untuk mendisiplinkan masyarakat terus kita lakukan. Hampir setiap hari dan sepanjang waktu. Di tempat keramaian seperti di alun-alun, mal, pasar, dan sebagainya terus kita lakukan. Tapi seperti kita ketahui, masih saja ada saudara-saudara kita yang mengabaikan itu,” terang Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.

Berulang kali disampaikan, kondisi saat ini masih belum aman. Sidoarjo masih dalam zona merah penyebaran covid-19. Penyebaran terus terjadi dan warga yang terpapar juga terus bertambah dari hari ke hari.(cat/rd)