Ungkapkan Duka Mendalam, Pj Wali Kota Mojokerto Salat Ghaib dan Tabur Bunga di Sungai Tlocor

Ungkapkan Duka Mendalam, Pj Wali Kota Mojokerto Salat Ghaib dan Tabur Bunga di Sungai Tlocor
Nampak, Pj Wali Kota Mojokerto sedang menabur bunga di sungai Tlocor sebagai ungkapan bela sungkawa

Kota Mojokerto, HB.net - Setelah sepekan penuh Operasi Search dan Rescue (SAR) untuk pencarian Ari Budi Yuwono (53), warga Kelurahan Wates Kota Mojokerto yang tenggelam di Sungai Banyak, Watutumang, Desa Candiwatu, Kecamatan Pacet Sabtu (10/2/2024) lalu dinyatakan telah berakhir dan korban tidak ditemukan.

Doa dan tabur bunga bersama dilakukan Pemkot Mojokerto di sungai Tlocor untuk mengenang jasad korban hanyut Ari Budi Yuwono (53) warga Panderman Raya, Wates, Kecamatan Magersari Kota Mojokerto, yang terseret arus sungai di Pacet beberapa hari yang lalu.

Doa dan salat jenazah bersama dipimpin  KH Hamid, sementara pelaksanaan tabur bunga di sungai Tlocor dilakukan langsung oleh Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro  SSTP MSi dan Forpimda lainnya, Jumat (16/2/2024).

Sebagai bentuk penghormatan untuk almarhum Ari, Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro SSTP MSi bersama jajaran dan keluarga korban melakukan salat ghaib, doa bersama dan tabur bunga di Dermaga Taman Bahari Tlocor, (16/2/2024).

Ali Kuncoro menjelaskan, sejak diterimanya kabar duka tersebut koordinasi masif dengan stakeholder terkait telah dilakukan.

"Sampai hari ini kita masih ikhtiar untuk mencari tapi sesuai dengan SOP ini sudah 7 hari dan kita mohon maaf, kita sudah melakukan upaya yang terbaik, dan mungkin ini jalan terbaik," tuturnya

Dalam kesempatan ini Mas Pj, sapaan Ali Kuncoro, kembali menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya orang tua dari Dito dan Rara.

"Saya meyakini bahwa almarhum dan almarhumah meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Saya menyaksikan saat takziyah di rumah duka betapa banyak yang datang memberikan doa," kata Ali.

Kepada keluarga korban Mas Pj juga berpesan agar tetap bersabar, kuat, dan terus lanjutkan perjuangan orang tua.

"Jangan pernah patah arang karena setiap orang itu punya perjalanan hidup masing-masing. Yakinlah ini memang sesuatu yang menjadi takdir Ilahi dan ini pasti akan ada manfaatnya ke depan bagi Mbak Rara dan Mas Dito," pesannya.

Meskipun pencarian telah dinyatakan berakhir setelah tujuh hari pencarian sesuai SOP,  Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPDB Kabupaten Mojokerto Yoi Afrida Soesetyo Djati menyampaikan pencarian masih dapat dilakukan lagi apabila ada laporan terkait keberadaan korban.

"Setelah 7 hari apabila belum diketemukan maka pencarian diberhentikan terlebih dahulu. tapi tetap kita monitor pergerakan yang ada di lapangan, kita juga sudah komunikasi dengan teman-teman relawan, pemangku wilayah baik dari kecamatan, Koramil maupun Polsek yang dilalui sungai ini. Apabila ada informasi langsung kita lakukan upaya OPS SAR lagi," pungkasnya.

Selain menurunkan tim untuk pencarian, Pemkot Mojokerto juga telah memberikan santunan dan melakukan pendampingan untuk memberikan dukungan moral kepada keluarga korban selama masa pencarian berlangsung.(ris/ns)