Vaksin Booster Bagi Lansi Bakal Ada di Probolinggo

Dari hasil studi penelitian menunjukkan, 6 bulan setelah menerima vaksin Covid-19 terjadi penurunan antibodi. Sehingga pemberian vaksinasi booster sangat dibutuhkan untuk meningkatkan proteksi individu, khususnya bagi kelompok lanjut usia dan penderita imunokompromais/memiliki komorbid.

Vaksin Booster Bagi Lansi Bakal Ada di Probolinggo
Plt. Kadinkes P2KB,dr. NH Hidayati bersama Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes P2KB, dr. Lusi Tri Wahyuli.

Probolinggo, HB.net - Setelah resmi diluncurkan oleh Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa pada Rabu (12/1), vaksinasi dosis lanjutan (booster) bakal dilaksanakan di Kota Probolinggo. Rencananya layanan vaksin booster yang diprioritaskan untuk lansia dan kelompok rentan ini akan dimulai pada minggu ketiga di bulan Januari ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB),dr. NH Hidayati. “Untuk vaksin booster ini insyaallah kami mulai di minggu depan, sedang kita siapkan, apalagi sekarang kan masih ada juga vaksinasi anak, kita juga masih mengejar target capaian lansia door to door,” jelas dr Ida, Jumat (14/1).

Dari hasil studi penelitian menunjukkan, 6 bulan setelah menerima vaksin Covid 19 terjadi penurunan antibodi. Sehingga pemberian vaksinasi booster sangat dibutuhkan untuk meningkatkan proteksi individu, khususnya bagi kelompok lanjut usia dan penderita imunokompromais/memiliki komorbid.

“Mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap 2 dosis, minimal 6 bulan kemudian mereka baru bisa di booster,” terang dr Ida.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes P2KB dr. Lusi Tri Wahyuli menyampaikan, beberapa jenis vaksin yang diberikan untuk penerima booster, untuk dosis primer sinovac maka diberikan vaksin booster Astra Zeneca separuh dosis (0,25 mL) atau vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 mL).

Sedangkan untuk sasaran dengan dosis primer Astra Zeneca, akan diberikan vaksin booster Moderna separuh dosis (0,25mL) atau vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 mL). Namun menurutnya, hal tersebut juga akan mempertimbangkan stok vaksin yang dimiliki.

“Bisa ada perubahan melihat logistik dan ketersediaan vaksin,” kata dr Lusi. Dalam pelaksanaan vaksinasi booster, tidak ada perbedaan dengan mekanisme pemberian vaksin dosis primer. Membawa KTP dan kartu vaksin atau menunjukkan data di akun PeduliLindungi. (ndi/diy)