W20 Serahkan Komunike kepada G20 Presidensi Indonesia

Penyerahan komunike kepada Group of Twenty (G20) Presidensi Indonesia sekaligus menandai penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Women20 (W20 Summit) di Simalungun, Danau Toba, Sumatra Utara.

W20 Serahkan Komunike kepada G20 Presidensi Indonesia
Penyerahan komunike kepada Group of Twenty (G20) Presidensi Indonesia yang diterima langsung oleh Co-Sherpa G20 Presidensi Indonesia, Raden Edi Prio Pambudi (tengah).

Simalungun, HARIANBANGSA.net - Penyerahan komunike kepada Group of Twenty (G20) Presidensi Indonesia sekaligus menandai penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Women20 (W20 Summit) di Simalungun, Danau Toba, Sumatra Utara.

Co-Sherpa G20 Presidensi Indonesia Raden Edi Prio Pambudi menerima komunike ini untuk seterusnya diajukan ke KTT G20 mendatang. Pertemuan di Toba ini juga sekaligus menandai lahirnya Toba Track, sebagai komitmen dari W20 untuk memberikan aksi nyata dalam pemberdayaan perempuan.

Mewakili Presiden Republik Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto menyampaikan selamat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam Women20. Pemerintah juga menyambut hangat semua delegasi yang telah menyelesaikan komunike W20 pada KTT W20 di Danau Toba.

Pada KTT 2014 di Brisbane, yang didukung dengan pembentukan Women 20 (W20) selama kepresidenan Turki pada tahun 2015, para pemimpin G20 berkomitmen dan menargetkan untuk mengurangi kesenjangan gender dalam partisipasi angkatan kerja sebesar 25 persen pada tahun 2025.

Mengacu kepada komitmen tersebut, maka melalui Kepresidenan 2022 ini, Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk fokus pada penyampaian. Di pucuk pimpinan forum ekonomi utama dunia, pemerintah ingin melihat hasil nyata dalam pemberdayaan ekonomi perempuan.

Kepresidenan tahun ini telah mengidentifikasi dua prioritas utama untuk pemberdayaan perempuan, yang bertujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi dan memberdayakan perempuan dalam ekonomi baru.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menjabarkan bahwa sejak tahun 2021, banyak upaya yang telah dilakukan untuk percepatan pemulihan dari dampak pandemi. Meskipun secara global menunjukkan adanya perbaikan ke arah yang positif, namun kita perlu menyadari bahwa hingga saat ini tingkat pemulihan ekonomi belum merata antar negara anggota G20, termasuk antar gender sendiri.

Sementara itu, dalam sambutannya, Chair W20 Indonesia Hadriani Uli Silalahi menyampaikan bahwa W20 adalah engagement group pertama dari Sherpa Track dan Finance Track G20 Presidensi Indonesia yang mengadakan KTT bersamaan dengan selesainya komunike. Ini merupakan pencapaian yang sangat membanggakan.

Melanjutkan pesan tersebut, Co-Chair W20 Indonesia Dian Siswarini sepakat bahwa komunike W20 hanyalah salah satu dari banyak langkah yang harus ditempuh untuk mencapai kesetaraan gender. Ke depannya, W20 akan terus berupaya untuk mendorong pelaksanaan rekomendasi ini, memantau kemajuan dan memastikan dampak yang nyata.(mid/rd)