XL Axiata Siap Hadapi Libur Natal dan Tahun Baru

Menjelang libur panjang Hari Raya Natal dan pergantian tahun, XL Axiata telah memastikan kesiapan jaringan menghadapi kemungkinan lonjakan trafik di semua layanan.

XL Axiata Siap Hadapi Libur Natal dan Tahun Baru
Teknisi XL Axiata sedang melakukan pemeriksaan perangkat BTS yang berada di Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Jakarta, HARIANBANGSA.net - Menjelang libur panjang Hari Raya Natal dan pergantian tahun, XL Axiata telah memastikan kesiapan jaringan menghadapi kemungkinan lonjakan trafik di semua layanan.

“Kami memperkirakan selama periode Hari Raya Natal dan Tahun Baru akan terjadi peningkatan trafik sekitar 5-10 persen dibandingkan kondisi normal hari biasa di bulan sebelumnya,” ujar Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, Selasa (21/12).

Dengan asumsi sebagian dari masyarakat akan mulai berani melakukan perjalanan untuk berlibur atau setidaknya pulang kampung. Sementara itu, dia memperkirakan akses ke layanan video streaming akan meningkat seiring dengan meningkatnya trend berbagi dokumentasi video. Baik secara langsung atau melalui media sosial.

Dua tahun terakhir, trafik data hanya meningkat sekitar 3 persen dibandingkan hari normal di bulan sebelumnya. Hal ini karena adanya larangan atau pembatasan mobilitas masyarakat terkait pencegahan penyebaran pandemi Covid-19.

Menurut Gede, untuk memastikan pelanggan mendapatkan layanan yang terbaik, XL Axiata telah menyiapkan jaringan dengan kapasitas sebesar 2kali lipat dari hari normal. Tim XL Axiata juga sudah mengidentifikasi kota-kota yang rawan dengan lonjakan trafik, selain juga fokus di area residensial.

Kota-kota tersebut terutama yang berada di jalur utama mudik. Seperti Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, hingga Surabaya dan Malang. Selain itu, juga Merak, Bandar Lampung, hingga Palembang di jalur Jawa ke Sumatera. Tim XL Axiata juga sudah menyiapkan rekayasa pengalihan atau pemecahan trafik jika terjadi kepadatan di suatu area.

Selanjutnya, persiapan lain berupa pengerahan tidak kurang dari 16 unit mobile BTS (MBTS) di berbagai titik lokasi yang membutuhkan dukungan penguatan kualitas sinyal. Terutama di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, dan Lombok.  Titik-titik lokasi yang dimaksud antara lain meliputi jalur transportasi utama, lokasi tujuan wisata, pusat keramaian, hingga terminal bus, stasiun kereta, serta bandar udara. 

"Kami juga telah menyiapkan antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi accident yang tidak terduga. Seperti misalnya banjir, gempa bumi, dan sebagainya yang sifatnya bencana, yang berpotensi menyebabkan putusnya pasokan listrik ke BTS-BTS," ujar dia. (mid/rd)