11 Wanita Pemandu Lagu Diamankan Satpol PP Usai Razia

Sejumlah warga yang diamankan itu, lantas dibawa ke markas Satpol PP. Selanjutnya, dilakukan pendataan.

11 Wanita Pemandu Lagu Diamankan Satpol PP Usai Razia
11 orang yang diamankan Satpol PP.

Probolinggo, HB.net - Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo terus berupaya untuk memberikan kenyamanan dan ketertiban di Probolinggo. Satpol PP bersama tim gabungan menggelar razia penyakit masyarakat (pekat). Hasilnya, 11 warga dari sejumlah warung dan rumah yang menyediakan tempat karaoke diamankan. 

Razia itu digelar mulai pukul 20.30, lokasi pertama yang disisir yakni jalan Prof Hamka. Di lokasi itu, ada 4 orang yang diamankan. Yakni pemilik warung penyedia tempat karaoke berinisial SU (38). Serta tiga pemandu lagu yaitu UY (23), HN (24) dan SD (33). 

Sekitar pukul 21.30, setelah mendapat informasi dari warga, razia bergeser ke sebuah rumah di Jalan A.A Maramis. Di lokasi itu, petugas penegak perda kembali mengamankan 4 orang. Yakni AI (23) dan tiga pemandu lagu berinisial NAL (19), IDC (24) serta DJ (46).

Lokasi terakhir yang jadi sasaran Satpol PP yakni area stadion Bayuangga. Ada tiga remaja yang diamankan, lantaran tengah menggelar pesta miras (minuman keras). Yakni W (15), B (16) dan AS (15). 

“Untuk rumah dan warung, kami razia karena banyak keluhan dari warga. Malam-malam dibuat tempat karaoke dengan suara keras. Sehingga mengganggu ketenteraman warga,” terang Kepala Satpol PP Aman Suryaman. 

Sejumlah warga yang diamankan itu, lantas dibawa ke markas Satpol PP. Selanjutnya, dilakukan pendataan. “Para pelanggar menulis surat pernyataan pelanggaran ketenteraman dan ketertiban umum,” beber Aman.

Sementara 3 pelajar yang terjaring razia, dikenai sanksi fisik. Kemudian pembinaan dengan memanggil orang tuanya atau keluarga untuk menjemput. Keluarga harus menunjukkan kartu keluarga (KK).

Selain mengamankan sejumlah warga, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya miras yang didapat dari sejumlah lokasi. “Untuk miras yang ditemukan di warung Laweyan diketahui dibawa sendiri oleh pengunjung,” terang Aman.

Para pemandu lagu yang diketahui berada di warung itu, juga disebutkan bukan disediakan pemilik warung. “Mereka (pemandu lagu) datang sendiri,” beber mantan Kadiskominfo itu. (ndi/diy)