Pasutri Jombang Diduga Terpapar Covid-19 Varian Baru

Pasangan suami istri (pasutri) asal Jalan Seroja, Desa Candimulyo, Kecamatan-Kabupaten Jombang, diduga terpapar Covid-19 varian baru usai pulang dari Bangkalan.

Pasutri Jombang Diduga Terpapar Covid-19 Varian Baru
Tim Satgas Covid-19 saat melakukan penjemputan pasutri asal Jalan Seroja. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Jombang, HARIAN BANGSA.net - Pasangan suami istri (pasutri) asal Jalan Seroja, Desa Candimulyo, Kecamatan-Kabupaten Jombang, diduga terpapar Covid-19 varian baru usai pulang dari Bangkalan.

Mereka awalnya sempat mengalami kondisi sakit, sehingga keduanya harus di rujuk ke RSUD Jombang, Selasa (8/6) oleh dokter dari klinik swasta guna dilakukan swab test.

Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran membenarkan adanya pasutri asal Jalan Seroja yang pulang dari Bangkalan. "Betul, pasangan suami istri, yang suami usia 37 tahun dan istri usia 34 tahun. Dia habis perjalanan dari Bangkalan," terangnya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (9/6).

Keduanya saat itu dalam kondisi sakit, sehingga mereka dirujuk ke RSUD Jombang untuk dilakukan beberapa pemeriksaan. Akan tetapi, mereka tidak mau menjalani perawatan di sini.

"Dari hasil screening tim kami memang menunjukkan suspect Covid-19, dan pasien langsung kita lakukan swab. Kita juga sudah upayakan untuk isolasi. Namun kedua pasien tersebut menolak. Ya tetap kita sarankan untuk isolasi di rumah, sambil menunggu hasil swab," jelas Pudji.

Pada saat hasil swab keluar, lanjut Pudji, pasien dinyatakan confirm Covid-19. Lantaran dari Bangkalan, pihak RSUD  melapor pada bupati.  "Atas arahan bupati, kita lakukan evakuasi untuk isolasi di RSUD Jombang," tegasnya.

Disebutkan, untuk saat ini sang suami masih mengalami kondisi sakit sesak nafas. Selain itu juga ada gejala batuk. Namun demikian, imbuh Pudji, untuk tanda-tanda gejala yang lain, pasien masih dibatas normal.

"Artinya oksigen masih di batas normal, sekitar 96. Dan si istri kondisinya batuk juga, tapi sesaknya nggak muncul," ucapnya.

Diketahui, Bangkalan terdapat virus Covid-19  varian baru. Dengan tingkat penularan yang sangat cepat. Pudji mengaku sudah melakukan antisipasi munculnya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Yang bersangkutan langsung kita periksakan genomnya di Labkesda Provinsi Jawa Timur. Kemarin sudah kirim, tapi hasil masih belum muncul. Kita saat ini masih menunggu. Mudah-mudahan hari ini atau besok hasilnya sudah keluar," paparnya.

Disinggung apakah virus Covid-19 varian baru pada pasutri tersebut, sudah bisa diketahui,  Pudji mengaku masih belum dipastikan secara klinis. Pasalnya, hasil genom yang dikirim ke Labkesda belum keluar.

"Hari ini kita akan coba tanyakan ke Labkesda. Apakah hasilnya sudah keluar apa belum. Cuman varian ini belum bisa kita pastikan. Namun untuk menghindari penularan yang lebih luas," tuturnya.

Sementara, pada pasutri ini, tim dari RSUD Jombang, sengaja menempatkan di ruang isolasi khusus. Mereka dipisahkan dari pasien Covid-19 lainnya yang dirawat di RSUD Jombang.

"Pasien ini kita isolasi di ruang isolasi khusus, di ruangan terpisah dari pasien Covid-19 yang lain. Harapannya kita untuk mencegah penularan antar pasien Covid-19. Karena varian baru bisa menular ke pasien Covid-19," pungkasnya.

Dikabarkan, terkait perbedaan virus Covid-19 dengan Covid varian Alfa seperti kasus yang terjadi di Bangkalan, penularannya sangat cepat. Dan menurut data survailen, varian Alfa ini asalnya dari Inggris. Kecepatan penularan begitu cepat, keganasaan memang tidak seberapa, tapi tingkat kematian tetap tinggi.(aan/rd)