ACT Beri Modal Usaha tanpa Bunga

Meski di masa pandemi, masih banyak masyarakat yang peduli terhadap lingkungan sekitar

ACT Beri Modal Usaha tanpa Bunga
Dari kiri Implementator Program ACT Jawa Timur Mashudi, Marketing ACT Rohadi, dan Markom Denny Baskoro.

Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Meski di masa pandemi, masih banyak masyarakat yang peduli terhadap lingkungan sekitar. Untuk itu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) berupaya menginisiasi berbagai macam program dalam meringankan beban masyarakat terdampak. Di antaranya Wakaf Modal Usaha Mikro (WMUM).

Dimulai Jumat (18/9) bekerja sama dengan masjid-masjid di Jatim, diawali di Masjid An-Nadhifa di kawasan perumahan La Diva Green Hill Residence Menganti, Gresik. Bantuan tersebut, berupa modal usaha mulai Rp 1-3 juta per orangnya, tergantung kebutuhan dan jenis usaha yang dilakukan.

Dicetuskannya kegiatan ini membuat salah satu dermawan yang juga sekaligus jamaah Masjid An-Nadhifa, tergerak hatinya untuk ikut mewakafkan sebagian rejekinya. Sehingga dari 14 jamaah yang akan dibantu, bertambah menjadi 35 jamaah. Hal itu disampaikan Ustad Ajiz selaku kepala Takmir Masjid An- Nadhifa.

Implementator Program ACT Jawa Timur Mashudi mengatakan, bantuan ini tanpa dikenakan bunga. Murni wakaf usaha tanpa ada kompensasi atau embel-embel lainnya. Batas waktu pengembalian, yakni  6 sampai 12  bulan. Beberapa bidang usaha yang bisa menerima wakaf modal ini seperti pertanian, perikanan, dan UMKM.

"Beberapa yang menerima bantuan tersebut syaratnya adalah muslim, memiliki usaha yang sedang berjalan baik online maupun ofline, kooperatif dan dapat dipercaya," katanya.

Ia mengatakan jika kedepan kemungkinan akan membantu pemula atau star-up karena bisa jadi mereka juga terkena imbas dari pandemi.

Ditambahkan Marketing ACT, Rohadi, prosesnya cukup mudah, bisa mendaftar melalui online maupun ofline. Langkah pertama tentu melakukan pendaftaran atau registrasi, selanjutnya memfoto usaha tersebut. Ketika pendaftaran sudah diterima, tim akan melakukan survei baik lokasi dan lainnya.

"Pengelolannya kita serahkan pada masjid. Karena pengurus dan jamaah masjid setiap hari bisa bertemu. Pengurus masjid bisa mengetahui jamaah mana yang benar-benar membutuhkan bantuan. Sehingga dana yang diterima kelak bisa terus bermanfaat bagi para jamaah lain yang membutuhkan," terangnya.

Sementara itu, Markom ACT Denny Baskoro mengatakan, diharapkan bantuan ini akan terus bisa dimanfaatkan bagi masjid secara bergantian, untuk digunakan sebagai modal bagi para jamaah, sekaligus pelaku usaha mikro. Dengan Wakaf Modal Usaha ini, mereka yang saat ini mengalami krisis, bisa kembali bangkit untuk membangun usahanya.

Selain program WMUM, ACT juga melakukan program Lumbung Sedekah Pangan (LSP) yang sudah berjalan bulan lalu di 15 titik di Surabaya. Targetnya bisa terlaksana di 50 titik. Konsepnya sangat sederhana tetapi mengena. LSP adalah bantuan pangan pada warga yang membutuhkan dengan menanamkan teori secukupnya.

Mereka mengambil satu item yang dibutuhkan sehari-hari, seperti beras, gula, minyak atau sayuran serta lainnya. Ditaruh dalam rak sehingga mempermudah orang yang membutuhkan dan mereka yang ingin bersedekah juga mudah. Tinggal menaruh dalam rak saja jika ingin bersedekah.(sby1/rd)