Akui Terbaik, Kemenkes Bakal Adopsi Sistem Transformasi Perumahsakitan RSUD Dr Iskak

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dr. Azhar Jaya, SKM., MARS., bersama dengan 36 Direktur RSUD se-Indonesia melakukan studi banding selama dua hari  sejak, Senin (09/01/2023) hingga Selasa, (10/01/2023).

Akui Terbaik, Kemenkes Bakal Adopsi Sistem Transformasi Perumahsakitan RSUD Dr Iskak
Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr. Supriyanto Darmoredjo, Sp. B, FINACS, M.Kes, ketika menjelaskan system perumasakitan yang diajalankan.

Tulungagung, HB.net - Kementerian Kesehatan RI mengadopsi sistem tranformasi Rumah Sakit RSUD dr. Iskak Tulungagung, dalam rangka untuk menentukan kebijakan baru pada sistem standardisasi Perumahsakitan tingkat Nasional.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dr. Azhar Jaya, SKM., MARS., bersama dengan 36 Direktur RSUD se-Indonesia melakukan studi banding selama dua hari  sejak, Senin (09/01/2023) hingga Selasa, (10/01/2023).

Dirjen pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Azhar Jaya, mengatakan, tujuan utama kunjungannya untuk mempelajari sistem pengelolaan Rumah Sakit RSUD dr. Iskak.  RS dr. Iskak adalah RS percontohan yang pas, guna menginisiasi tranformasi kesehatan pada program prioritas Kemenkes mendatang.

"Kami dari Kemenkes tertarik untuk belajar, walaupun bersetatus sebagai Rumah Sakit Daerah (BLUD) tapi bagus. Kami harus belajar di sini, untuk mengambil kebijakan kebijakan yang memungkinkan kita bawa ke tingkat Nasional," katanya

Banyak sistem perumahsakitan yang bisa diadopsi. Misalnya sistem remonerasi atau imbalan yang diterima karyawan atas kontribusinya pada perusahaan, sistem efektifitas dan efisiensi tata kelola yang produktif dengan kost wajar, prinsipnya adalah untuk memberikan pelayanan terbaik pada pasien.

Tahun ini, Kemenkes akan menentukan sistem standarisasi management baru yang bakal diterapkan ke seluruh rumah sakit se-Indonesia untuk mencapai tranformasi kesehatan.

"Atas petunjuk Bapak Menteri, tranformasi kesehatannya harus dilakukan. Kita ingin menentukan suatu standar baru, targetnya adalah sebelum bulan februari 2023 selesai," tambah Azhar Jaya.

Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr. Supriyanto Darmoredjo, Sp. B, FINACS, M.Kes, menjelaskan dipilihnya RSUD dr Iskak Tulungagung sebagai rumah sakit percontohan manajerial Kemenkes bukan tanpa alas an. RSUD dr. Iskak salah satu pelayanan kesehatan yang mampu menerapkan manajemen paripurna yang diakui dunia dengan penerapan sistem yang efektifit dan efisien.

“Iskak jadi percontohan dan role model kerumahsakitan di Indonesia, sebab untuk masyarakat sejahtera harus ada save comunity, dan Iskak sudah paripurna dalam melaksanakan hal ini, sehingga Kemenkes kesini melalui Dirjen dan Rumah Sakit dibawah kementrian diajak kesini untuk sharing perbaikan layanan," jelasnya

Dokter Pri menerangkan, potensi untuk memperbaiki sistem pelayanan di Indonesia sangatlah perlu. Menurut dia, banyak pasien Indonesia lebih memilih untuk berobat ke luar negeri. Kalau dihitung, sebanyak Rp 100 triliun lebih uang pasien asal Indonesia habis dipergunakan untuk berobat di luar negri.

"Padahal jika layanan kesehatan Indonesia mampu menjadi layanan kesehatan yang dipercaya, maka pasien tidak perlu lagi keluar negeri untuk berobat," terangnya

Selanjutnya dr. Supriyanto percaya, bahwa semua kebijakan manajemen RSUD dr Iskak Tulungagung bisa dicontoh oleh rumah sakit lain, tergantung keseriusan rumah sakit dalam menerapkan manajemen yang sudah ada tersebut, bisa dilakukan secara lambat maupun cepat, apabila serius kurang lebih bisa dilaksanakan 6 bulan.

Pihaknya mengaku, proses transfer sistem akan turun tangan langsung ke Rumah Sakit yang di tuju untuk melakukan proses pemetaan (mepping), guna mengetahui sistem management keuangan lama, sistem management kepegawaian, management aset dll, kemudian akan diberikan saran.

"Jadi saya pasti akan membuat esesment terlebih dahulu, ibarat orang menganalisis penyakit itu kan diketahui objeknya apa, subjektifnya apa kemudian dari situs akan muncul hasil asasment baru kemudian pleningnya apa, jadi masing-masing rumah sakit tadi belum tentu kecepatannya sama tergantung dari hasil dari asasment awal," tutupnya. (fer/ns)