Bank Dunia Ukur Iklim Usaha di Banyak Negara

Bank Dunia memutuskan pada 2024 mendatang akan membuat suatu kajian dan analisis tentang iklim bisnis dan investasi di suatu negara melalui Laporan Business Ready menggantikan Doing Business.

Bank Dunia Ukur Iklim Usaha di Banyak Negara
Kabid Kajian dan Advokasi Kanwil IV KPPU Romi Pradhana Aryo.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Bank Dunia memutuskan pada 2024 mendatang akan membuat suatu kajian dan analisis tentang iklim bisnis dan investasi di suatu negara melalui Laporan Business Ready menggantikan Doing Business.

Business Ready akan menggunakan pendekatan analisis yang lebih baik dan seimbang serta transparan. Termasuk pendekatan persaingan usaha. Pengukuran nilai persaingan usaha ini bersanding dengan pengukuran berbagai aspek. Seperti perizinan, lokasi bisnis, jasa utilitas, tenaga kerja, jasa keuangan, perdagangan internasional, pajak, mekanisme sengketa, dan kecukupan bisnis.

Analisis iklim persaingan usaha jadi faktor penting karena menurut Bank Dunia, persaingan usaha mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tingkat persaingan usaha yang baik akan menstimulasi pelaku pasar untuk menyediakan produk dengan harga dan tarif yang kompetitif.

Menurut dokumen yang dikeluarkan Bank Dunia, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar diperoleh skor daya saing negara yang tinggi dalam Laporan Business Ready.

Menyikapi hal tersebut, Kabid Kajian dan Advokasi Kanwil IV KPPU Romi Pradhana Aryo  berharap ke depan ada sinergi yang lebih kuat antara pemerintah dengan KPPU dalam hal meningkatkan nilai persaingan usaha di Indonesia sebagaimana tiga poin diatas.

“Masuknya nilai-nilai persaingan usaha dalam Laporan Business Ready menggantikan Doing Business membawa konsekuensi lahirnya sinergitas antara KPPU dan pemerintah dalam menciptakan kualitas persaingan usaha sehat, aspek regulasi, kelembagaan, maupun efektifitas pengawasan persaingan usaha di pasar," harap Romi. (diy/rd)