Baznas Beri Bantuan Perajin Sepatu Tambak Osowilangun

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya memberikan bantuan peralatan kerajinan sepatu kepada kelompok perajin sepatu Karya Abadi di kantor Kelurahan Tambak Osowilangun, Selasa (19/12).

Baznas Beri Bantuan Perajin Sepatu Tambak Osowilangun
Perajin sepatu Karya Abadi memamerkan hasil kerajinannya di Kantor Kelurahan Tambak Osowilangun.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya memberikan bantuan peralatan kerajinan sepatu kepada kelompok perajin sepatu Karya Abadi di kantor Kelurahan Tambak Osowilangun, Selasa (19/12). Bantuan itu diserahkan secara langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada 44 perajin.

Pemberian bantuan ini, turut dihadiri oleh jajaran perangkat daerah (PD), Ketua Baznas Kota Surabaya Moch. Hamzah, dan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani. Tak hanya itu, ada pula LPMK, Kader Surabaya Hebat (KSH), serta anggota TP PKK di Kelurahan Tambak Osowilangun.

Wali kota meminta kepada Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya Dewi Soeriyawati untuk memberikan pendampingan kepada para perajin sepatu yang telah diberi bantuan pada hari ini. Tujuan dari pendampingan ini agar kualitas sepatu yang diproduksi oleh para pengrajin tersebut menjadi lebih baik dan naik kelas.

“Nanti, Mbak Dewi tolong dilihat sol sepatunya. Bicara sepatu itu sulit karena kalau kita injak nggak enak, itu nggak enak nggawene (pakainya). Makanya, ini tugasnya Dinas Koperasi untuk mencarikan sol yang enak di mana,” kata Wali Kota Eri.

Ia mengaku, setiap harinya selalu memakai sepatu hasil dari produksi UMKM Kota Surabaya. Baik itu untuk bekerja, maupun dinas ke luar kota. Namun, sebelum memakai sepatu tersebut, dirinya mencoba terlebih dahulu untuk menjamin kualitas dari sepatu tersebut.

“Sepatu UMKM saya punya berbagai macam, biasanya kalau sudah saya coba, itu saya kembalikan lagi sampai rasanya enak dipakai. Kalau sudah enak, baru saya minta untuk dijual. Kalau rasanya dipakai nggak enak, saya nggak mau dijual, saya kembalikan,” akunya.

Maka dari itu, Eri meminta, ketika perajin sepatu Karya Abadi memulai produksi, ingin mencobanya terlebih dahulu sebelum dijual ke pasaran. “Nanti tak coba disik (saya coba dulu). Jadi kalau saya kembalikan jangan kaget nggih pak. Jadi jangan dijual dulu, nanti saya coba dulu,” pintanya.

Bukan hanya itu, di awal tahun 2024 mendatang juga ingin pembangunan workshop sepatu di Kelurahan Osowilangun mulai dikerjakan. Dengan adanya workshop itu, maka masyarakat akan tahu kalau di Osowilangun terdapat produk UMKM sepatu yang memiliki kualitas baik.

Kepala Dinkopumdag Kota Surabaya Dewi Soeriyawati mengatakan, setelah menerima bantuan tersebut nantinya akan ada pendampingan lebih lanjut. Salah satunya adalah mencarikan sol sepatu yang nyaman ketika digunakan. Sejauh ini, memang kualitas sol sepatu produksi Karya Abadi sedikit keras, sehingga kurang nyaman untuk dipakai.

“Biasanya, sol yang kualitasnya bagus ada di Bandung dan Mojokerto. Nanti kita coba carikan agar kualitasnya lebih bagus, baik kulitnya maupun solnya,” kata Dewi.

Ketua Baznas Kota Surabaya Moch. Hamzah menambahkan, total bantuan yang diberikan kepada 44 perajin sepatu hari ini senilai Rp 142 juta. Bantuan yang diberikan berupa 5 paket peralatan pembuatan sepatu.(ari/rd)