Dinsos Jatim Tingkatkan Pemberdayaan PPKS di Jawa Timur

Dinsos Jatim Tingkatkan Pemberdayaan PPKS di Jawa Timur
Kadinsos Jatim, Dr Alwi, M.Hum saat membuka cara konsolidasi dan Integrasi pengembangan kesejahteraan sosial, di hotel Ollino Garden Malang.

KOTA MALANG, HARIANBANGSA.net - Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur selenggarakan Konsolidasi dan Integrasi Pengembangan Kesejahteraan Sosial Tahun 2020. Konsolidasi diikuti Dinsos se Jawa Timur dan  dibuka langsung Kadinsos Jatim Dr. Alwi, M.Hum, di Hotel Ollino Garden Kota Malang, Rabu (26/08).

Kadinsos Jatim, Dr. Alwi, M.Hum menegaskan, konsolidasi dan integrasi pengembangan kesejahteraan sosial bertujuan menyamakan satu visi misi serta menjalin sinergitas bersama perangkat daerah terkait. Dinsos bertekad mendukung dan mendorong kepada masyarakat klasifikasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang selama ini dibina di Dinsos melalui unit pelaksana teknis (UPT).

"Lebih gampangnya dalam menyimpulkan, PPKS ini diarahkan plus kita bentuk lebih kreatif, inovatif, berprestasi serta lebih sejahtera masa depan hidupnya," tegas Kadinsos Jatim.

Untuk mewujudkan hal itu,  Dinsos perlu menjalin kerjasama (sinergi) lebih solid bersama perangkat daerah lainnya. Salah satunya Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Dinas Koperasi dan UKM serta Dinas Ketenagakerjaan.

Guna menindaklanjuti para PPKS, baik saat berada di UPT maupun pasca dibina  dengan segala keahlian yang dimilikinya, mereka tetap dirangkul dan kita berdayakan melalui banyak kesempatan (orderan kerjaan). Eksistensi PPKS bisa semakin hidup dan berkembang lebih maju.

"Jangan sampai perjuangan mereka berhenti di pelatihan keahlian di UPT saja. Akan tetapi, perlu dilanjutkan lebih berkarya lagi menuju kesejahteraan hidup lebih mapan," tandas Alwi.

Dr. Alwi menginformasikan, hasil binaan di Jawa Timur terhadap PPKS tercatat sudah 15.000 orang mendapatkan ketrampilan pelatihan. Sementara, di UPT ada sekitar 4800 orang dan di luar sebanyak 15.000 PPKS.

"Harapan PPKS yang sudah dilatih dan berketrampilan ini stakeholder turut membantu memberdayakannya," tambahnya.

Satu bukti nyata, hasil dari pembinaan Dinsos kepada PPKS adalah warga dari Bojonegoro yakni Ngatini (39) bersama suaminya. Dengan dimodali pemberian mesin jahit dan obras dari Dinsos Jatim, kini keduanya mampu meraup omset Rp 3 juta/bulan bersih. Dalam usahanya yang digelutinya sejak tahun 2009 silam, dibantu 4 karyawannya. Ngatini mampu menghidupi keluarga dan 4 karyawannya, orderan terus berdatangan.

"Utamanya menangani orderan baju seragam kantor," ucap Ngatini, saat testimoni di acara tersebut.

Sebelumnya perempuan Disabilitas ini adalah pengangguran total. Setelah ada kesempatan untuk ikuti test pelatihan, dengan penuh keyakinan. "Kami kini bisa merubah nasib atau masa depan lebih baik lagi, namun itu atas izin Allah SWT," pungkasnya. (iwa/thu/ns)