Libatkan Pedagang Sayur Kirim Makanan ke Balita Stunting

Salah satu pedagang mlijoan yang dilibatkan, Devi Wijayanti. Warga Jambewangi ini, kini rutin mengantarkan aneka makanan tambahan bergizi bagi balita stunting ataupun bumil risti.

Libatkan Pedagang Sayur Kirim Makanan ke Balita Stunting
Pedagang sayur di Banyuwangi yang sedang mengantarkan makanan ke salah satu bumil risti.

Banyuwangi, HB.net - Para pedagang sayur keliling atau biasa disebut mlijoan di Banyuwangi punya tugas lain. Mereka dilibatkan Pemerintah Kabupaten (pemkab) Banyuwangi menyalurkan bantuan makan tambahan bagi balita stunting ataupun ibu hamil resiko tinggi (bumil risti).

Salah satu pedagang mlijoan yang dilibatkan, Devi Wijayanti. Warga Jambewangi ini, kini rutin mengantarkan aneka makanan tambahan bergizi bagi balita stunting ataupun bumil risti. “Setiap hari saya mengantarkan sayur dan lauk ke bumil risti dan balita stunting. Menunya setiap hari beda. Hari ini menunya sayur gambas dan telur puyuh,” terang Devi.

Ada 3 orang bumil risti dan seorang balita stunting di Dusun Kepanjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Salah satu penerimanya adalah Izzata Baried. Perempuan berusia 28 tahun itu, sedang hamil 27 pekan dengan kondisi resiko tinggi. Ia pernah mengalami 2 kali keguguran karena adanya myom.

“Alhamdulillah, sekarang bisa hamil lagi. Kami sangat bersyukur karena terus dipantau sekaligus dibantu tambahan nutrisi harian,” ungkap Izza.

Senada, Siti Solikah (42) itu, baru melahirkan 10 bulan mengaku terbantu. Hamil diusia yang relatif tua membuat bayinya prematur sehingga terancam stunting. “Sudah 3 minggu ini saya mendapatkan bantuan makanan untuk anak saya. Ada sayur, buah dan ikan yang di antar setiap hari,” terangnya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang menggelar Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) di Jambesari, Sempu Rabu (22/02/2023), meninjau langsung pelaksanaan program tersebut. Ipuk memastikan program tersebut berjalan dengan baik, efisien dan tepat sasaran.

“Saat ini, ada 3,95 persen balita stunting di Banyuwangi atau 2.704 balita. Ini terus kita kebut penanganannya sampai benar-benar zero stunting,” ungkap Ipuk. Juga dengan angka kematian ibu (AKI) juga terus diminimalisir. Tahun lalu, ada 25 kasus. Hal ini terus dilakukan antisipasi dengan serangkaian perawatan sedini mungkin.

“Tahun ini kami menganggarkan Rp 7 miliar untuk 1296 sasaran bumil risti dan baduta dari keluarga miskin. Anggaran ini diperuntukkan bagi pemberian makanan tambahan bergizi sebagaimana yang disalurkan oleh mlijoan tadi,” terang Ipuk.

Pelibatan mlijoan tidak sekadar meningkatkan efektivitas. Tapi, juga memiliki dampak ekonomi bagi mereka yang terlibat. Dalam kesempatan itu, Ipuk mengapresiasi kinerja Desa Jambewangi yang berhasil menekan angka kematian bayi selama 8 tahun berturut, dari 2014 -2022. (guh/diy)