Ngonthel Pakai Sepeda Penny Farthing, Cianjur-Tulungagung Sepanjang 800 Km

Dede Susilo meninggalkan Cianjur, Senin, 15 Januari 2024 lalu dan sampai di Kediri, Sabtu (27/01/2024) sekitar pukul 08.00 WIB. Tujuan akhir ngonthel Dede adalah di rumah kakaknya di Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur (Jatim).

Ngonthel Pakai Sepeda Penny Farthing, Cianjur-Tulungagung Sepanjang 800 Km
Dede Susilo saat akan meninggalkan Kota Kediri menuju Tulungagung.

Kediri, HB.net - Warga Jebrod, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Dede Susilo (58), barangkali menjadi satu-satunya pesepeda di Indonesia yang ngonthel sejauh sekitar 800 km, menggunakan sepeda Penny Farthing, sepeda yang roda depan lebih besar dari roda belakangnya.

Dede Susilo meninggalkan Cianjur, Senin, 15 Januari 2024 lalu dan sampai di Kediri, Sabtu (27/01/2024) sekitar pukul 08.00 WIB. Tujuan akhir ngonthel Dede adalah di rumah kakaknya di Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur (Jatim). 

Anggota perkumpulan sepeda tua Vintek Onthel Cianjur (VOC) itu, awalnya berangkat dari Cianjur menuju Bandung. Dari Bandung, lanjut Majalengka, Brebes, Purbalingga, Kebumen, Jogja, Solo, Ngawi, Nganjuk, Kediri dan finish di Tulungagung. 

Disepanjang perjalanan, Dede selalu disambut oleh penggemar sepeda tua. Seperti waktu tiba di Ngawi, Dede disambut Ketua Kosti Ngawi, Yoga. 

Kepada Yoga, Dede mengaku ada kendala saat di perjalanan yaitu jari-jari roda patah. Tapi hal ini bisa diatasi dan bisa melanjutkan perjalanan lagi.

Setelah beristirahat di rumah Ketua Kosti Ngawi tersebut, Dede melanjutkan perjalanan ke Nganjuk dan Kediri. Dari Kediri, Dede melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir di Kecamatan Bonyolangu, Kabupaten Tulungagung.

Karena hujan, perjalanan ke Tulungagung agak tersendat dan harus berhenti untuk berteduh. "Tadi kami lama berhenti di Ngadiluwih dan Kras (Kabupaten Kediri) karena hujan. Sekarang sudah masuk Tulungagung. Kami masuk Tulungagung sekitar pukul 15.00 WIB," kata Dian, penyambut dan pendamping selama di Kediri, melalui WhatsApp, Sabtu (27/01/2024).

Dede sendiri, sebelumnya punya hobi menaiki sepeda beroda satu. Ia mulai menekuni sepeda roda satu sejak 15 tahun tahun lalu. Kemudian ia lanjutkan dengan sepeda Penny Farthing.  Sepeda roda satu dan Penny Farthing miliknya, bukan buatan pabrik. Ia melakukan modifikasi dari roda bekas sepeda biasa. Yang kemudian dipakai ngonthel dari Cianjur menuju Tulungagung.

Seperti diketahui, sepeda Penny Farthing  juga dikenal sebagai high wheel, adalah jenis sepeda awal. Sepeda jenis ini populer pada 1870-an dan 1880-an di Negara Eropa, dengan roda depannya yang besar memberikan kecepatan tinggi, karena dapat menempuh jarak yang jauh untuk setiap putaran kaki, dan kenyamanan, karena roda yang besar memberikan penyerapan guncangan yang lebih besar. (uji/diy)