Parsel Lebaran dari Produk UMKM Probolinggo

Mulai harga Rp 50 ribu, Rp 75 ribu, Rp 100 ribu dan Rp 150 ribu.

Parsel Lebaran dari Produk UMKM Probolinggo
Parsel lebaran yang dibuat UMKM Kreatif Sumberasih, Probolinggo.

Probolinggo, HB.net - UMKM Kreatif Sumberasih membuat parsel lebaran dari produk UMKM, untuk mengembangkan pemasaran produk secara lebih luas. Mulai harga Rp 50 ribu, Rp 75 ribu, Rp 100 ribu dan Rp 150 ribu.

Untuk paket Rp 50 ribu itu berisi keripik singkong, keripik pisang, sirup buah dan stik sayur. Paket Rp 75 ribu berisi kacang telur, rempeyek kacang, rengginang, madu, kuping gajah dan gulali kacang. Paket Rp 100 ribu berisi kuping gajah, emping jagung, kerupuk jenggelek, sambal, gulali kacang dan kopi jahe.

Serta paket Rp 150 ribu berisi bawang goreng, emping jagung, keripik lumpia, plintiran, sirup buah, sambal, kopi jahe, gulali kacang dan rempeyek.

Kasi Perekonomian Kecamatan Sumberasih Erna Dewi Ninuk Setiawati, menyambut baik inovasi yang dilakukan UMKM Kreatif Sumberasih yang membuat parsel lebaran dengan produk UMKM. Inovasi ini merupakan langkah positif dalam membangkitkan kembali ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Menurut Erna, pembuatan parsel lebaran ini bertujuan untuk meningkatkan omset dan pengembangan pasar. “Parsel ini dipasarkan sementara ke instansi se-wilayah Kecamatan Sumberasih. Tetapi kita juga menerima pesanan dari luar wilayah,” terangnya.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto, mengatakan, pembuatan parsel lebaran dari produk UMKM Kreatif Sumberasih ini dilakukan untuk mengamalkan Bela Beli Produk UMKM.

“Dengan adanya parsel lebaran dari produk UMKM ini masyarakat Kabupaten Probolinggo sudah tidak perlu lagi bingung memberikan sanak keluarga ataupun kerabatnya dengan produk dari UMKM Kreatif Sumberasih,” katanya.

Anung mengharapkan, inovasi ini bisa dilakukan terus menerus dan menjadi sebuah virus kebaikan sehingga semua elemen yang ada di Kabupaten Probolinggo mampu memberikan kontribusi demi keberlangsungan produk UMKM yang ada.

“Ini membuktikan Bela Beli Produk UMKM benar-benar bisa dilakukan. Meskipun masih belum menyeluruh, namun demikian ke depan diharapkan bisa merambat terus kepada produk UMKM yang lain,” pungkasnya. (ndi/diy)