Pembatasan Usia, Ratusan JCH Asal Jombang Batal Berangkat

Ratusan jamaah calon haji (JCH) asal Jombang bakal batal berangkat pada tahun ini.

Pembatasan Usia, Ratusan JCH Asal Jombang Batal Berangkat
Kasi Haji Kementerian Agama (Kemenag) Jombang, Moh. Salim Basawat. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Jombang, HARIANBANGSA.net - Ratusan jamaah calon haji (JCH) asal Jombang bakal batal berangkat pada tahun ini. Hal itu lantaran adanya kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi terkait pembatasan usia.

Kasi Haji Kementerian Agama (Kemenag) Jombang Moh. Salim Basawat menjelaskan, dalam kondisi normal tanpa ada kasus pandemi, maka ada 2 kloter lebih JCH yang akan berangkat ke Tanah Suci.

Dari kuota 506 JCH, ada 477 orang yang dipastikan berangkat ke Tanah Suci. Mereka berasal dari 7 KBIH yang ada di Jombang. Setidaknya ada 1.051 JCH asal Jombang yang rencananya berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini.

"Dari 506 itu yang berangkat 477 orang. Sisanya mengundurkan diri. Dikarenakan mereka ingin berangkat tahun depan. Gabung dengan istri atau gabung dengan suaminya. Ini tidak mencabut, hanya menunda keberangkatan," tutur Salim, Kamis (19/5).

JCH yang berangkat tahun ini, lanjut Salim, seharusnya berangkat pada 2020 lalu. Semua JCH tidak ada yang mengundurkan diri. "Hampir tidak ada yang mengundurkan diri. Kalau mereka yang orang tuanya meninggal, diganti dengan anaknya," tegasnya.

Sedangkan, terdapat 465 orang dari 477 JCH yang melakukan pelunasan biaya haji sebesar Rp12.142.938. Adapun biaya untuk pergi haji tahun ini sebesar Rp37.577.602.

"Nanti bank itu terakhir kan pukul 15.00 WIB, pelunasan ya. Nanti kalau sampai batas waktu itu belum ada pelunasan, ya kami tinggal. Tetapi kami sudah mengarahkan seluruh komponen Kemenag maupun KBIH," terang Salim.

Masing-masing kecamatan akan menyisir mereka yang berangkat tahun ini. “Kemungkinan kecil kami meninggalkan mereka itu," imbuhnya.

Dikatakan Salim, keberangkatan CJH secara nasional pada 3 Juni untuk gelombang pertama. Sedangkan untuk gelombang kedua pada 4 Juli. "Untuk Jombang jadwalnya masih menunggu petunjuk dari Jawa Timur," katanya.

Sementara, JCH yang melebihi usia dan belum bisa berangkat tahun ini, mereka tidak perlu khawatir. Hal ini lantaran tetap akan diberangkatkan ke Tanah Suci tahun berikutnya.

"Yang usianya di atas 65 tahun itu nanti dia berangkat tahun depan. Karena pembatasan usia ini berlaku pada tahun ini saja, karena ini masih ada pandemi," tegasnya.

Terpisah, salah satu JCH, Shoimatun Imroatusholihah asal Desa Plosogeneng, Kecamatan Jombang, mengaku senang. Lantaran ia bisa berangkat haji tahun ini setelah menunggu hingga 11 tahun.

"Ya tahun ini berangkat. Kalau sebenarnya ya 2020 berangkatnya. Ya ini kan baru saja pelunasan dan saya bersyukur sekali bisa berangkat ke Tanah Suci," pungkasnya.(aan/rd)