Perum Jasa Tirta I Launching Workshop Peralatan Kediri Secara Virtual

Perum Jasa Tirta (PJT) I melakukan revitalisasi bengkel alat berat untuk proses operasional perawatan sungai, bendung, dan bendungan.

Perum Jasa Tirta I Launching Workshop Peralatan Kediri Secara Virtual
Direktur Utama PJT I Raymond Valiant Ruritan (tengah) saat me-launching workshop peralatan.

Kediri, HARIAN BANGSA.net - Perum Jasa Tirta (PJT) I melakukan revitalisasi bengkel alat berat untuk proses operasional perawatan sungai, bendung, dan bendungan. Dengan waktu yang singkat sekitar lima bulan dua minggu, bengkel lama di Kediri itu, kini disulap menjadi workshop peralatan dengan konsep ramah lingkungan.

Peresmian pun dilakukan langsung oleh Direktur Utama PJT I Raymond Valiant Ruritan, Senin (17/8) kemarin bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-75 tahun. Launching dilakukan secara langsung dengan jumlah peserta yang dibatasi hanya untuk beberapa undangan dan karyawan dari workshop peralatan Kediri.

Selain itu, peresmian di masa pandemi Covid-19 ini juga dilakukan pula secara virtual melalui Zoom meeting dan live streaming lewat Youtube. Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Dirut PJT I dilanjutkan penandatanganan prasasti.

"Tahun ini kita merayakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-75 dan tahun ini PJT I memasuki usia 30 tahun. Pada tahun ini pula saya meresmikan revitalisasi workshop peralatan Kediri. Mungkin ini kesempatan yang tidak akan terulang pada masa saya dan masa mendatang," kata Raymond.

Ia bercerita perihal kunjungannya ke bengkel peralatan Kediri sebagai direksi pertama kali tanggal 5 Desember 2014 saat peringatan Hari Bhakti PU. Saat itu, untuk pertama kalinya juga ia melihat langsung kondisi bengkel. "Saat itu saya lihat ada banyak peralatan yang sudah menua," ungkapnya.

Namun saat ini semuanya telah berubah. "Kantor telah diperbaiki, telah direvitalisasi. Dengan kondisi yang lebih higienis dan ramah lingkungan. Semua ini menjadi salah satu bukti kerja keras yang dilakukan kawan-kawan di bawah divisi pengadaan dan pengelolaan aset," pujinya.

Manajer Utama Sumber Daya Korporat PJT I Taufiqqurahman mengatakan, revitalisasi bengkel peralatan Kediri itu menjadi yang pertama dan terbesar yang dilakukan PJT I sejak berdirinya bengkel Kediri pada masa proyek Brantas. Hal itu, kata dia menjadi keseriusan perusahaan dalam merawat aset dan menyediakan alat berat yang prima.

"Revitalisasi bengkel ini sesuai tupoksi PJT I dalam mengelola sumber daya air di lima wilayah sungai di Indonesia. Revitalisasi dilakukan baik secara fisik konstruksi dan sistem kerja. Mulai alih fungsi gudang menjadi perkantoran modern dengan konsep industrial. Kantor lama menjadi mess karyawan dengan kapasitas 28 orang, hingga perbaikan area bengkel dan perbaikan fasilitas," jelasnya.

Adapun anggaran revitalisasi tercatat sekitar Rp 1,18 milar dari anggaran perusahaan program investasi tahun 2019. Pengerjaan dilakukan selama 5,5 bulan pelaksanaan sejak November 2019 hingga pertengahan April 2020.

Taufiq menambahkan, wokshop tidak hanya membawahi perbaikan alat berat tapi juga mengelola 100 unit alat berat. Selain itu, pihaknya juga melakukan pengembangan layanan internal tidak hanya melakukan pemeliharaan dan perbaikan, namun juga pembuatan ponton dan kapal keruk melalui workshop peralatan.(mid/rd)