Perumdam Tirta Pendalungan Jember Terima Award Winner

Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Pendalungan Jember kembali mendapat penghargaan Award Winner.

Perumdam Tirta Pendalungan Jember Terima Award Winner
Direktur Utama Perumdam Tirta Pendalungan Jember Ady Setiawan saat menerima penghargaan Award Winner TOP CEO PDAM 2021.

Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Pendalungan Jember kembali mendapat penghargaan Award Winner. Kali ini, penghargaan yang diraih yakni kategori TOP CEO PDAM 2021 (sekarang Perumdam) dari Pusat Penghargaan dan Prestasi Indonesia.

Direktur Utama Perumdam Tirta Pendalungan Jember, Ady Setiawan mengatakan, yang terpenting bagaimana penghargaan ini bisa memberikan asas manfaat kepada masyarakat dan pada pelanggan-pelanggan Perumdam.

“Saya sangat bersyukur karena penghargaan ini diberikan di ujung masa jabatan periodeisasi saya sebagai direktur Perumdam Jember. Ini membanggakan. Masa periodesasi saya yang pertama ditutup dengan penghargaan yang dipersembahkan kepada masyarakat, pelanggan, dan karyawan,” ujar dia usai penerima penghargaan tersebut, belum lama ini.

Dan yang membanggakan lagi, lanjutnya, sebagai kader NU, penghargaan ini diberikan bertepatan dengan usia NU yang ke 95 tahun. Penghargaan yang diterima juga tidak lepas dari program dan inovasi Perumdam Jember, Siji Omah Siji PAM.

Kelebihan program Siji Omah Siji PAM ini adalah program akses air bersih yang berprinsip keadilan PDAM menyisir banyak sektor pelanggan atau sektor-sektor masyarakat yang tidak mampu mengakses air bersih karena biaya pasang terlalu tinggi.

Program ini gratis bagi para tahfidz quran, kader posyandu, keluarga balita stunting, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pelayan, petani dan buruh-buruh tembakau.  Lebih lanjut, pihaknya mengatakan, cakupan layanan air bersih di Jember masih jauh tertinggal.

“Dari 31 kecamatan yang ada, baru 17 kecamatan dengan cakupan 41 persen masyarakat yang sudah teraliri air bersih. Ini harus kami kejar ketertinggalan itu,” ujarnya.

Ia mengatakan, masih ada 14 kecamatan yang belum teraliri. Ke depan, seandainya pemkab masih memberikan kepercayaan kepada dia lagi, akan digenjot ketertinggalan itu, sehingga 100 persen KK di Jember terlayani.

Ke depan, kata dia, juga akan melakukan reformasi digitalisasi terhadap seluruh pelayanan Perumdam. “Konkretnya reformasi digitalisasi, yakni dengan melakukan sistem kontrol manajemen. Baik itu manajemen keuangan, kepegawaian, administrasi umum, maupun sistem pengaliran kepada pelanggan,” ujarnya. (mid/rd)