Peserta Resepsi  1 Abad NU asal Jombang Meninggal  saat Salat Duhur di Sidoarjo

Informasi yang didapat, pemuda yang merupakan anggota IPNU Mojowarno berangkat dari rumahnya bersama seorang temannya dengan mengendarai sepeda motor, pada Senin (06/02/23) sekira pukul 20:10 WIB.

Peserta Resepsi  1 Abad NU asal Jombang Meninggal  saat Salat Duhur di Sidoarjo
Rumah duka yang mulai dipenuhi pelayat dan insrert orang tua Imam Surowardi menunjukkan foto anaknya dalam ponsel.

Jombang, HB.net - Imam Surowardi (22), pemuda asal Dusun Mojogeneng, Desa Gedangan Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang meninggal dunia saat mengikuti peringatan resepsi 1 Abad Nahdlotul Ulama (NU) di GOR Delta Sidoarjo, pada Selasa 07/02/23.

Informasi yang didapat, pemuda yang merupakan anggota IPNU Mojowarno berangkat dari rumahnya bersama seorang temannya dengan mengendarai sepeda motor, pada Senin (06/02/23) sekira pukul 20:10 WIB.

Dalam perjalanan, Imam sempat mengeluh tidak enak badan kepada temannya. Namun dia tetap melanjutkan perjalanannya. "Almarhum ini menginap dirumah saudara temannya. Kemudian Selasa (07/02) pukul 04:00 WIB, dia pergi ke GOR untuk mengikuti acara, sekitar pukul 05:40 WIB, Imam ngajak temannya balik karena tidak enak badan," ucap Ketua MWC NU Mojowarno, Habib Gigit saat dirumah duka.

Setelah balik kerumah saudara temannya yang berada di Tanggulangin, Sidoarjo untuk beristirahat, lanjut Habib, sekira pukul 11:30 WIB, Imam melaksanakan salat Dzuhur berjamaah.

"Saat rakaat terakhir Imam merasa tidak kuat dan akhirnya lemas kemudian dibawa ke klinik, dan akhirnya meninggal dunia," terangnya.

Jenazah selanjutnya dibawa ke rumah duka menggunakan ambulan dan tiba pukul 17:30 WIB. Isak tangis keluarga pun tak terbendung lantaran tak menyangka kepergian Imam begitu cepat.

"Tidak ada firasat apa-apa, hanya sebelum berangkat dia pinjam kopyah saya," ungkap Mustain, yang merupakan ayah almarhum.

Diungkapkan Mustain, Imam yang merupakan anak kedua dari empat bersaudara ini merupakan anak yang baik. Meski kepergiannya secara mendadak, namun keluarga merasa ikhlas. "Namanya anak mas pasti kehilangan, tapi saya ikhlas karena kabarnya ia meninggal saat salat," ucapnya.

Dari keterangan keluarga, Imam mempunyai riwayat penyakit jantung lemah dan sering kambuh. "Memang punya riwayat penyakit sejak kecil. Kalau dia kecapekan itu biasanya sering kambuh. Namun kambuhnya tak berlangsung lama terus sudah pulih kembali," pungkas Mustain.

Usai disalati, jenazah kemudian diberangkatkan untuk disemayamkan. Puluhan warga setempat serta teman-teman almarhum ikut mengantar jenazah menuju peristirahatan terakhir. (aan/ns)