Roti 7 Lapis DPKP Surabaya Jadi Percontohan Nasional

Pemkot Surabaya bersama Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas) di lantai 4 Ballroom Grand City Convex Surabaya, Kamis (29/2).

Roti 7 Lapis DPKP Surabaya Jadi Percontohan Nasional
Kepala DPKP Kota Surabaya Laksita Rini Sevriani saat menerima penghargaan dari Plh Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Amran.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pemkot Surabaya bersama Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas) di lantai 4 Ballroom Grand City Convex Surabaya, Kamis (29/2). Rakornas ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menyambut HUT ke-105 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.

Rakornas tersebut dibuka secara langsung oleh Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Amran. Selain itu, juga diikuti oleh seluruh kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) dari seluruh Indonesia.

Kepala DPKP Kota Surabaya Laksita Rini Sevriani mengatakan, rakornas kali ini diikuti oleh 450 lebih peserta dari seluruh Indonesia. Rini menjelaskan, dalam rakornas kali ini Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkesempatan untuk menyampaikan materi Best Practice Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Surabaya dalam Penerapan Response Time 7 menit Pelayanan Pemadaman Gratis (Roti 7 Lapis).

Karena Wali Kota Eri berhalangan hadir, oleh karena itu materi Roti 7 Lapis tersebut disampaikan dan diwakili secara langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Ikhsan. “Response time 7 menit ini kita sebenarnya kalau dari aturan Kemendagri itu 15 menit. Tapi Surabaya bisa 7 menit. Nah, ini mendapatkan apresiasi yang luar biasa kementerian, maka dari itu Surabaya ditunjuk sebagai tuan rumah (HUT ke-105 Damkar) tahun ini,” kata Rini.

Ia mengaku, setelah rakornas nanti, banyak dari kota lain yang antre ingin menjadikan pelaksanaan Roti 7 Lapis  yang dimiliki oleh DPKP Surabaya sebagai percontohan. Dirinya menjelaskan, banyak hal akan dijadikan sebagai percontohan, mulai dari segi pembentukan sumber daya manusia (SDM), seperti pelatihan dan sertifikasi anggota, hingga sarana dan prasarananya.

“Kok bisa Surabaya (response time) itu 7 menit, tidak hanya pemadam kebakaran tetapi di situ juga dilibatkan, kolaborasi perangkat daerah (PD) yang lainnya. Selama ini kan juga ada CC (Command Center) Room, artinya juga didukung oleh seluruh OPD, bekerja secara bergotong royong, dan ini lah yang tidak dilakukan oleh daerah lain,” aku Rini.

Rini berharap, setelah rakornas dan HUT ke-105 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan nanti, semakin banyak daerah lain yang membentuk damkar menjadi dinas yang mandiri. “Semoga semakin banyak yang mandiri. Jadi tidak bergabung dengan dinas yang lain,” tandasnya.

Diketahui, Kota Surabaya menjadi tuan rumah Peringatan HUT ke-105 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan tahun 2024. Pelaksanaan upacara peringatannya akan dilaksanakan pada 1 Maret 2024, di Lapangan Kodam V Brawijaya dan dihadiri langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. (ari/rd)