Sidak Pasar di Bogor, Wamendag: Harga Bapok Aman dan Stabil

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga memastikan ketersediaan dan harga barang pokok di wilayah Bogor aman dan stabil.

Sidak Pasar di Bogor, Wamendag: Harga Bapok  Aman dan Stabil
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mendampingi anggota Komisi VI DPR, melakukan pemantauan ketersediaan stok dan harga barang kebutuhan pokok di Pasar Baru, Bogor, Jawa Barat.

Bogor, HARIANBANGSA.net - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga memastikan ketersediaan dan harga barang  pokok di wilayah Bogor aman dan stabil. Demikian hasil pemantauan  di Pasar Baru Bogor Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/4).

Pemerintah Kota Bogor menjamin bahan pokok (bapok) tersedia dalam jumlah sangat cukup. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir memenuhi kebutuhan selama bulan puasa dan Idul Fitri. 

Hadir pada pantauan tersebut Ketua Komisi VI DPR RI M Sarmuji, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto, Staf Ahli Menteri Perdagangan Syailendra, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Ganjar Gunawan.

“Dalam pantauan, harga sejumlah komoditas bapok naik namun masih dalam batas wajar. Harga bapok juga dapat dikatakan relatif stabil sejak sepekan sebelum Ramadan. Selain itu, stok bapok juga masih tersedia dan aman hingga Idulfitri 2022-1443 H,” kata Wamendag Jerry.

Harga bapok di Pasar Baru Bogor Suryakencana antara lain telur ayam Rp 24.000/ kg, gula pasir Rp 14.000/ kg, dan daging sapi Rp 140.000/ kg. Sementara, daging ayam Rp 35.000/ kg, cabai rawit Rp 40.000/ kg, dan cabai merah keriting Rp 35.000/ kg. Bawang merah Rp 32.000/ kg dan bawang putih Rp 30.000/ kg. Sedangkan, harga minyak goreng kemasan masih di kisaran Rp 25.000/ liter dan minyak curah Rp 20.000/ liter.

Sejumlah pedagang di pasar tersebut mengatakan, kendati harga tinggi, tidak ada kesulitan untuk mendapatkan barang. Selain itu, permintaan masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok dinilai juga masih terkendali.

Wamendag Jerry meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah menjamin kecukupan ketersedian stok dan pasokan bapok. Masa ketahanan bapok rata-rata lebih dari sebulan dan dijaga secara berkesinambungan. Sehingga, dipastikan mencukupi untuk kebutuhan Ramadan dan Idulfitri 2022-1443 H.

Wamendag Jerry menegaskan, pemerintah telah melakukan berbagai langkah baik yang sifatnya koordinatif maupun intervensi kebijakan yang fundamental. Beberapa langkah yang dilakukan Kementerian Perdagangan di antaranya adalah pemantauan harga melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) dalam rangka sistem peringatan dini (early warning system), penguatan sinergi dan koordinasi dengan seluruh instansi terkait, kerja sama dengan pelaku usaha, pengawasan kelancaran distribusi, dan pelaksanaan operasi pasar di berbagai wilayah.

"Menteri Perdagangan, saya, dan seluruh jajaran Kemendag turun ke ke pasar sebagai bukti keseriusan Kemendag  dalam mengawal kestabilan harga dan pasokan bapok pada Ramadan dan mengatasi masalah yang terjadi di lapangan," tukas wamendag.

Sementara itu, Ketua Komis VI DPR RI M Sarmuji mengatakan, dari hasil pantauan, harga bapok stabil dan pasokan ke pasar rakyat cukup, kecuali terigu yang naik. Jika pun ada komoditas yang harganya sedikit lebih tinggi, sifatnya fluktuatif dan harganya masih dalam batas kewajaran dan dapat dijangkau. "Diharapkan kondisi ini akan terus terjadi sampai nanti usai Tahun Baru," katanya.

Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, Pemkot Bogor turut berupaya menyeimbangkan jika harga bapok mulai naik. Sejauh ini, ketersediaan bapok dalam kondisi aman dan harganya juga dinilai masih dalam batas wajar. "Kami akan terus menjaga stok untuk meminimalisasi agar stok tidak kosong. Kalau barang tidak ada, harga bisa naik," pungkasnya.

Stok bapok tersedia menjelang Ramadan berdasarkan hasil pemantauan di pasar rakyat melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) di 216 pasar yang tersebar di 90 kabupaten-kota  seluruh Indonesia. Perkembangan harga sampai dengan H-20 Idul Fitri 2022 sejumlah kebutuhan bapok secara umum terpantau relatif stabil.

Harga beras terpantau stabil berada di kisaran Rp 10.500/ kg untuk medium dan Rp 12.400/ kg untuk premium. Beras diproyeksikan memiliki ketahanan stok sampai dengan 10,5 bulan mendatang.

Adapun harga gula berkisar Rp 14.600/ kg atau naik 3,55 persen dibanding bulan lalu dan naik 12,31 persen jika dibandingkan periode Idulfitri tahun lalu. Pemerintah telah merelaksasi harga acuan gula pasir di tingkat eceran menjadi Rp13.500/ kg. Sementara wilayah Indonesia Timur seperti Maluku dan Papua, diberikan relaksasi harga acuan sebesar Rp14.000/ kg untuk gula pasir curah dan Rp14.500/ kg untuk gula pasir kemasan.

Terkait soal kedelai, pemerintah telah melakukan intervensi dengan menugaskan Bulog untuk menjalankan program Bantuan Penggantian Selisih Harga Pembelian kedelai sebesar Rp 1.000/ kg di tingkat perajin tempe tahu bersumber dari anggaran cadangan stabilisasi harga pangan (CSHP). Saat ini, perajin tahu dan tempe telah mulai menikmati harga beli yang lebih rendah dari harga keekonomian pasar guna menjaga kelangsungan usaha dan harga jual di tingkat konsumen. 

Sejalan dengan tren peningkatan permintaan daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam ras, harga ketiga komoditas ini juga tercatat naik. Pemerintah terus berupaya memastikan ketersediaan daging sapi baik melalui sapi lokal maupun percepatan impor daging beku.(rd)