Sidoarjo Siapkan Masa Transisi

Sudah tiga kali, tiga ronde, Sidoarjo menjalankan PSBB. Kini saatnya transisi menuju tatanan baru (new normal).

Sidoarjo Siapkan Masa Transisi
Plt Bupati Sidoarjo menghadiri launching Kampung Tangguh Semeru di Desa Karangbong, Gedangan.

Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net - Sudah tiga kali, tiga ronde, Sidoarjo menjalankan PSBB. Kini saatnya transisi menuju tatanan baru (new normal). Hal ini diucapkan Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin saat menghadiri launching Kampung Tangguh Semeru di Desa Karangbong, Gedangan, Senin (8/6).

Pernyataan Cak Nur, sapaan akrab Nur Ahmad menjadi jawaban. Pemkab berharap PSBB tak lagi berlanjut untuk keempat kalinya. Usulan transisi menuju tatanan baru itu mulai Minggu (7/6), diperjuangkan Sidoarjo saat rapat bersama Pemprov Jawa Timur.

Menurut Cak Nur, ada tiga pertimbangan mengapa Sidoarjo dinilai siap menjalankan tatanan baru. Pertama tren kasus Corona. Dari data Gugus Tugas Penanganan Covid-19, jumlahnya turun. "Jika dibandingkan dengan PSBB tahap kedua, saat ini turun," paparnya.

Pertimbangan kedua faktor psikologis warga. Dia banyak mendengar keluhan. Dampak PSBB memukul perekonomian warga.  Nah, alasan ketiga merupakan kunci penanganan Corona. Pemkab sudah menemukan formulasi. Yaitu dengan terus mendirikan Kampung Tangguh Semeru.

Cak Nur menjelaskan, kampung tangguh sudah membuahkan hasil. Penyebaran Corona ditangani dari tingkat paling bawah, yaitu desa. Ketahanan pangan pun terjamin. Pasalnya, desa mendirikan dapur umum.

Politikus PKB itu menjelaskan  konsep transisi tatanan baru. Kegiatan masyarakat bisa berjalan normal. Mulai dari perkantoran, pusat perbelanjaan, mal, hingga pelayanan publik. Namun tetap berpijak pada protokol kesehatan. "Kami minta bantuan TNI dan Polri mengawasi pusat-pusat keramaian. Agar tetap menjalankan protokol kesehatan," ucapnya.

Sekda Sidoarjo Achmad Zaini mengatakan, pemkab sudah merancang perubahan pada sistem kerja ASN. Ada empat poin. Di antaranya tetap bekerja dengan protokol kesehatan. Kedua maksimal 75 persen yang masuk kerja. Sebanyak 25 persen bekerja dari rumah (work from home). Selain itu tetap menjaga jarak atau physical distancing. "Serta tanda tangan pakta integritas melaksanakan protokol kesehatan di kantor," ucapnya.

Zaini mengatakan, masa transisi berjalan selama 14 hari. Pemkab bakal melakukan monitoring dan evaluasi. "Jika berhasil Sidoarjo siap tatanan baru," pungkasnya.(cat/rd)