Soal Seragam Sekolah, Cabdindik Mojokerto Sidak SMA-SMK

Kabar adanya penjualan seragam sekolah di kalangan SMA jadi atensi Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Mojokerto.

Soal Seragam Sekolah, Cabdindik Mojokerto Sidak SMA-SMK
Kasi SMA Cabdindik Mojokerto Imron Rosadi (kiri) menggelar sidak isu penjualan seragam di SMA 2 Kota Mojokerto. Yudi/ HARIAN BANGSA

Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Kabar adanya penjualan seragam sekolah di kalangan SMA jadi atensi Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Mojokerto. Pihak Cabdindik mendatangi sejumlah sekolah SMA dan SMK negeri di kota dan Kabupaten Mojokerto, Senin (31/7).

"Sudah tidak ada lagi jual beli seragam di koperasi sekolah. Bagi wali murid yang sudah terlanjur membeli dan merasa keberatan bisa mengembalikan ke sekolah. Sekolah wajib melayani pengembalian tersebut," ujar Kasi Pendidikan SMA Cabdin Wilayah Mojokerto Imron Rosadi usai sidak, Senin (31/7).

Imron menuturkan, pihaknya memastikan sekolah mematuhu Surat Edaran Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Nomor 420/4849/101.1/2023 tertanggal 27 Juli 2023 tentang pelarangan penjualan seragam sekolah.  Tidak hanya itu, Dindik meminta sekolah membuat surat pernyataan tertulis bermaterai sebagai legal formal SE.

Dispendik Jawa Timur, katanya, melarang sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) seperti SMA-SMK dan SLB negeri menjual seragam dalam bentuk apapun melalui koperasi.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Mojokerto Sugeng Wibawa mengaku sudah mematuhi petunjuk Dispendik Provinsi Jatim. Bahkan pihaknya juga mempersilakan wali murid yang sudah terlanjur membeli seragam di koperasi sekolah untuk mengembalikannya jika keberatan.

"Akan kami ganti sesuai nominalnya. Tapi sampai hari ini belum ada yang mengembalikan lagi ke kita. Mungkin tak keberatan dengan harganya atau bisa jadi sudah terlanjur dijahitkan," ungkapnya.

Sugeng tak menampik jika sebelum edaran itu muncul, koperasi sekolahnya melayani jual beli seragam sekolah. Pihaknya mengaku hanya mengambil untung sedikit sehingga harganya bakal tak jauh beda dengan yang dijual di pasaran.

Masih kata Sugeng, pihaknya memberikan secara gratis, kepada siswa siswi yang tidak mampu. "Kita punya data siswa yang sudah kita bantu seragam secara cuma-cuma," pungkasnya.(yep/rd)