Survei JTV-ITS Pemimpin Surabaya, Warga Dambakan Orang Jujur, Alim Nomor Buncit

Survei JTV-ITS Pemimpin Surabaya, Warga Dambakan Orang Jujur, Alim Nomor Buncit
Tenaga Ahli Tim Survei Pilkada ITS Agnes Tuti Rumiati sedang menjelaskan hasil surveinya, didampingi Kepala Pusat Riset Pilkada JTV Machmud Suhermono. Foto: YUDI A/HARIAN BANGSA

SURABAYA,HARIAN BANGSA - Dari analisis hasil survei ditemukan, peningkatan kualitas layanan pemerintah kota terhadap warga paling dianggap penting oleh warga Surabaya.

"Artinya, masyarakat Surabaya saat ini sudah merasa puas dengan layanan yang sudah ada, namun perlu peningkatan kualitas untuk semua bidang layanan,"ucap Machmud Suhermono, Kepala Pusat Riset Pilkada JTV menggandeng ITS, di Ruang VIP Gedung JTV Jalan Ahmad Yani, Jumat (14/2).

Secara prioritas, lanjut Machmud, masalah yang perlu diselesaikan adalah persoalan ketersediaan sarana dan prasarana (infrastruktur dasar), persoalan ekonomi, persoalan lingkungan, persoalan pendidikan, masalah transportasi dan sosial.

“Untuk permasalahan sosial, masalah keamanan (banyaknya kejahatan kriminal) dinilai warga Surabaya paling mendesak dihilangkan. Disusul masalah gelandangan, ketidaknyaman, miras, dan narkoba,”urai Machmud.

Tenaga Ahli Tim Survei Pilkada dari ITS, Agnes Tuti Rumiati mengungkapkan, dari 15 kriteria sosok pemimpin yang ideal, warga Surabaya paling mendambakan sosok wali kota yang jujur. Kriteria ini mendapat skor 4,7, yang masuk kategori sangat penting.

"Kriteria sosok pemimpin berikutnya yang diharapkan warga Surabaya pada wali kota Surabaya adalah mampu mengatasi masalah ekonomi,"ungkapnya.

Berikutnya secara berurutan yang dianggap penting oleh warga Surabaya adalah, mampu mengatasi masalah pendidikan, mampu mengatasi masalah sosial, dan mampu mengatasi masalah kesehatan.

"Sosok yang tegas dan berani mengambil sikap berada di urutan ketujuh dari kriteria sosok pemimpin yang diharapkan warga Surabaya. Disusul berikutnya di urutan 8. 9. Dan 10 adalah berwawasan luas, akhlak baik, dan suka blusukan," jelas Agnes.

“Menariknya, kriteria religius (alim) berada di urutan buncit (lima belas) dari seluruh pilihan sosok pemimpin Surabaya berikutnya. Meskipun demikian, kriteria religus ini mendapat skor 3,33, artinya masih masuk kategori penting di mata warga Surabaya,"sambungnya.

Menjelang pendaftaran Cawali-Cawawali Surabaya, Pusat Riset Pilkada JTV menggelar survei pada 6 Februari – 12 Februari 2020. Riset ini menggunakan multistage random sampling dengan melibatkan 450 responden berusia 17 tahun ke atas.Sampel diambil proporsional terhadap jumlah penduduk menurut wilayah, struktur umur penduduk, dan pekerjaan penduduk Kota Surabaya. Rentan margin of error sebesar 5% dengan tingkat kepercayaan 95%. (ian/ns)