Tak Perlu Khawatir karena Pandemi Covid, di Klinik Geriatri, RSUD Koesma Tuban Siap Layani Kesehatan Lansia

Dokter jebolan Unair Surabaya ini mengaku, sebenarnya klinik geriatri ini sudah ada sejak 2019. Namun karena pandemi covid-19 sehingga banyak lansia yang enggan memeriksakan kesehatannya.

Tak Perlu Khawatir karena Pandemi Covid, di Klinik Geriatri, RSUD Koesma Tuban Siap Layani Kesehatan Lansia
Penanggung Jawab Klinik Geriantri RSDU DR Koesma Tuban, dr Dian Ristanti, Sp.PD,

Tuban, HB.net - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) DR Koesma Tuban terus memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal untuk masyarakat. Tak hanya memberikan pelayanan seperti rumah sakit pada umumnya.

Namun, rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) ini juga membuka pelayanan khusus bagi Lanjut Usia (Lansia). Guna melayani kesehatan para lansia tersebut RSUD Koesma telah menyiapkan Klinik Geriatri.

Ya klinik ini disediakan khusus menangani berbagai keluhan yang dialami pasien lansia diatas 60 tahun dengan multipatologis. Sehingga, pemeriksaannya dilakukan secara terpadu mulai dari kesehatan hingga psikologisnya.

"Klinik Geriatri ini memang disediakan khusus lansia di atas usia 60 tahun. Karena usia segitu biasanya fisiknya lemah dan banyak masalah kesehatan ataupun penyakitnya," terang dr Dian Ristanti, Sp.PD, Penanggung Jawab Klinik Geriatri RSUD DR Koesma Tuban saat ditemui, pada Senin (11/10).

Kata dia, masyarakat yang hendak menikmati klinik geriatri ini tak perlu risau. Sebab, seluruh pendaftaran di loket hingga pemeriksaan pasien dan pelayanan obat dibedakan dengan yang umum. Bahkan, obat khusus lansia ini bisa diantar ke rumah pasien masing-masing.

Selanjutnya, selama di klinik geriatri pasien akan dievaluasi dan diperiksa mulai kesehatan fisik hingga psikologisnya. Selain itu, juga dievaluasi faktor sosial dan ekonominya. Termasuk pemeriksaan yang mengarah pada depresi, gangguan keseimbangan, penurunan daya ingat, hingga keluhan lain seperti stroke, osteoartritis, hipertensi maupun penyakit lainnya.

"Pastinya jika sudah ditemukan penyakitnya, maka pasien tidak hanya ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam, tetapi juga dapat dikoordinasikan dengan dokter spesialis lain yang terkait. Pada intinya pada pasien geriatri ditemukan banyak masalah kesehatan, sehingga harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh dan terpadu," beber dr Dian asal Magetan itu.

Dokter jebolan Unair Surabaya ini mengaku, sebenarnya klinik geriatri ini sudah ada sejak 2019. Namun karena pandemi covid-19 sehingga banyak lansia yang enggan memeriksakan kesehatannya. Mereka tidak berani datang ke rumah sakit lantaran takut tertular Covid-19.

Pihaknya mengimbau, agar masyarakat khususnya para lansia tidak takut datang ke RSUD Koesma Tuban. Jika mematuhi protokol kesehatan Covid-19 pasti akan terhindar dari penularan. Prokes yang harus dilakukan seperti memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak satu sama lain, dan menghindari kerumunan.

"Justru pasien lansia dengan banyak komorbid ini harus mengontrol penyakitnya karena termasuk risiko tinggi. Karena saat ini masih pandemi, maka tetap mematuhi prokes. Kami harap masyarakat tidak perlu takut datang ke rumah sakit. Asalkan mematuhi prokes sesuai anjuran pemerintah, insaAllah aman dan tidak apa-apa," imbuhnya.


Pelayanan pemeriksaan lansia di Klinik Geriatri

Sementara itu, Klinik Geriatri di RSUD DR Koesma Tuban membuka pelayanan setiap Kamis dan Jumat. Untuk Hari Kamis dibuka mulau pukul 08.00 WIB hingga 13.00 WIB. Sedangkan, pada Hari Jumat pelayanan dibuka mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.

Selanjutnya, Direktur RSUD Koesma Tuban, dr Saiful Hadi menyampaikan, Layanan Geriatri adalah layanan yang diberikan kepada pasien lanjut usia dengan mengkaji semua aspek kesehatan. Berupa pencegahan, diagnosis, pencegahan dan rehabilitasi. Selain itu, layanan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kualitas pelayanan pasien lansia.

"Siapa yang perlu mendapatkan layanan geriatri? pastinya pasien sudah lanjut usia dan rentang umur 60 tahun keatas. Lalu Lansia yang memiliki lebih dari satu penyakit kronis dengan atau tanpa disertai penyakit akut. Dan lansia yang menghadapi kesulitan untuk berjalan, mengalami jatuh dan imobilisasi, serta lansia yang mengalami penurunan daya ingat atau gangguan tingkah laku," pungkasnya. (wan/ns)