TTL Targetkan Kinerja 2024 Sebanyak 879.978 TEU’s

PT Terminal Teluk Lamong (TTL) menargetkan kinerja 2024 sebanyak 879.978 TEU’s untuk arus petikemas yang terlayani.

TTL Targetkan Kinerja 2024 Sebanyak 879.978 TEU’s
Arus petikemas TTL naik 4 persen dibandingkan tahun lalu.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - PT Terminal Teluk Lamong (TTL) menargetkan kinerja 2024 sebanyak 879.978 TEU’s untuk arus petikemas yang terlayani. Angka tersebut mengingat banyak faktor yang sudah dipersiapkan salah satunya dari sisi sumber daya manusia (SDM).

Direktur Utama TTL David Pandapotan Sirait mengatakan, terpenting adalah bagaimana membuat SDM berkualitas dan inovatif. Disamping itu, banyaknya upaya yang dilakukan untuk meningkatkan layanan dari TTL. Beberapa rencana pada tahun depan pun dipersiapkan TTL guna memenuhi target tersebut.

"Rencana kontainerisasi cargo SBM PT Charoen melalui pola single port (bongkar seluruh muatan import SBM sebanyak 100.000 ton per tahun di Surabaya), untuk dikontainerisasi di TTL dan dimuat ke Makassar," katanya saat media tour, Kamis (28/12).

Selain itu, penjajakan untuk penambahan servis baru melalui optimalisasi pelayanan dan customer engagement. “Serta optimalisasi kerja sama pelayanan kargo Freeport dari JIIPE (BMS) menuju TTL transhipment menggunakan kapal tongkang," imbuhnya.

Selain itu, peningkatan kapasitas terminal dengan optimalisasi CY WSTA melalui pengoperasian RTG serta peningkatan kelancaran dan pelayanan petikemas empty melalui pembangunan pavingisasi CY LI (Idola). Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM operasi.

David menegaskan jika arus petikemas TTL naik 4 persen dibandingkan tahun lalu. Ia menambahkan, strategi tahun depan adalah bagaimana SDM bisa berkompeten, berinovasi, dan lebih kuat dengan perubahan yang terjadi.

"Karena customer juga selalu ada perubahan. Saat ini kita juga mengajukan diri untuk wilayah timur, Wilayah timur transit di Tanjung Perak. Itu bisa menghemat pengeluaran dibandingkan ke Tanjung Priok. Tapi saat ini masih banyak yang berhenti di Tanjung Priok," jelasnya.

David berharap, dengan banyaknya support, TTL bisa menjadi salah satu pilihan dermaga petikemas di wilayah timur. Karena bisa singgah tak sampai 24 jam dan itu bisa menghemat biaya. "Jika dirupiahkan bisa hemat Rp 1 juta per kontainer," pungkasnya. (diy/rd)