Wali Kota Mojokerto Terus Gelontorkan Sembako kepada Warga Tak Mampu

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menunjukkan komitmen kepeduliannya kepada warga tidak mampu di tengah pandemi Covid 19.

Wali Kota Mojokerto Terus Gelontorkan Sembako kepada Warga Tak Mampu
Ning Ita didampingi ketua Baznas dan kepala Dinas Sosial saat launching orang tua asuh untuk meng-cover 150 warga lansia dan duafa.

Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menunjukkan komitmen kepeduliannya kepada warga tidak mampu di tengah pandemi Covid 19. Ia proaktif terus bekerja kerasnya dengan memberikan berbagai bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak Covid 19.

Pemberian bantuan sosial atau bansos telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Mojokerto sejak  sebelum masa pandemi sampai masa pandemi Covid 19.

Pada saat masa pandemi, Pemkot Mojokerto telah menaikkan jumlah nilai sembako yang digelontorkan ke masyarakat tidak mampu. Hal ini untuk mengurangi dampak Covid-19 pada ekonomi masyarakat rentan miskin. Selain itu, untuk menjaga kebutuhan pangan dan kesehatan, dan sebagai kebijakan untuk pengentasan kemiskinan serta pemberdayaan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pemkot Mojokerto juga telah bersinergi dengan semua pihak, untuk terus berupaya mewujudkan tercapainya kesejahteraan ditengah tengah masyarakat Kota Mojokerto. Dengan tetap disiplin prokes kesehatan, Ning Ita bersama organisasi perangkat daerah (OPD) atau yang terkait, serta pihak lainnya turun langsung ke rumah rumah warga yang tidak mampu untuk menyalurkan berbagai paket sembako.

Untuk warga yang belum tersentuh bantuan sosial atau sembako,  Pemkot Mojokerto bersinergi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mojokerto. Juga menggandeng mitra donatur Baznas, seperti Ikatan Notaris Indonesia dan dana sukarela dari ASN. Kegiatan ini telah menyalurkan  bantuan paket sembako kepada warga yang tidak mampu, yang  belum terdata dan tidak masuk anggaran APBD.

Untuk menangani warga yang belum tersentuh bantuan, para relawan Baznas telah melakukan penyisiran di berbagai titik titik lokasi. Tercatat ada 150 warga tidak mampu yang belum tersentuh, karena tidak masuk data yang dianggarkan APBD. Kemudian, 150 paket bantuan sembako itu secara simbolis disalurkan langsung oleh Ning Ita kepada perwakilan warga yang tidak mampu.

Pembagian sembako ini dapat mengurangi beban masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19 sehingga kebutuhan ekonomi dapat terpenuhi. Disetiap turun lapangan untuk menyalurkan sembako, Ning Ita selalu menyempatkan dengan membagikan sejumlah uang kepada anak anak dan para lansia sebagai sodakoh pribadi dari Ning Ita.

"Pemkot Mojokerto terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat di wilayah ini, khususnya bagi warga yang tidak mampu. Setiap tahun memang terjadi perubahan data. Anggaran di APBD belum bisa meng-cover secara keseluruhan penerima bansos APBD,” jelas Ning Ita.

Untuk menyingkapinya, lanjutnya, Pemkot Mojokerto bersinergi dengan Baznas Kota Mojokerto dalam meng-cover perubahan data tersebut. Setelah dilakukan penyisiran oleh relawan Baznas dibantu perangkat kelurahan di beberapa titik, tercatat ada 150 warga yang tidak mampu.

“Kemudian, kami bersama Basnaz turun langsung di lapangan untuk menyerahkan secara simbolis kepada 150 warga yang tidak mampu, khususnya para lansia dan warga yatim," imbuh Ning Ita.

Ketua Baznas Kota Mojokerto Dwi Hariadi mengatakan, dalam meng-cover 150 warga lansia dan duafa itu, pihaknya juga mendapat donasi dari Ikatan Notaris Indonesia Cabang Mojokerto dan dana sukarela ASN Kota Mojokerto. “Alhamduliilah, juga telah di-launching orang tua asuh yang akan meng-cover 150 warga lansia dan duafa untuk selanjutnya," kata Dwi. (ADV/ris/rd)