80 Orang Mengikuti Pelatihan di UPT BLK Surabaya

"Siapa yang menginginkan bisa, yang penting minatnya jelas," kata dia, usai membuka pelatihan tersebut, Senin (21/03/2022).

80 Orang Mengikuti Pelatihan di UPT BLK Surabaya
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi  Jawa Timur Himawan Estu Bagijo (tiga dari kiri) usai membuka pelatihan.

Surabaya, HB.net - UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Surabaya kembali membuka pelatihan. Kali ini, pesertanya berjumlah 80 orang, mulai dari remaja hingga orang tua.  Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur Himawan Estu Bagijo mengatakan, pelatihan ini ‘multi entri’.

"Siapa yang menginginkan bisa, yang penting minatnya jelas," kata dia, usai membuka pelatihan tersebut, Senin (21/03/2022).

Pelatihan ini lanjutnya, untuk membekali teman-teman tenaga kerja supaya punya kompetensi yang cukup dan tersertifikasi BNSP.  Pihaknya menyebut, indeks ketenagakerjaan turun tahun 2021 karena pandemi Covid-19 jadi pelatihan tidak ada dan yang tersertifikasi juga menurun. 

"Sehingga tahun 2022 ini kami genjot lagi," ungkap dia.

Ada pun beberapa Perguruan Tinggi dan Sekolah Menenga Kejuruan (SMK) mengikuti pelatihan yakni bertujuan untuk mendapatkan sertifikat BNSP.  Pihaknya juga berusaha membenahi berbagai penempatan untuk peserta pelatihan yang lulus. Yakni dengan membuka job fair supaya dapat terserap di pasar kerja.

"Strategi kami yakni melakukan fungsi pendaftaran dan penempatan itu yang utama," kata dia.

Himawan mengatakan, penempatan sangat penting karena jangan sampai ketika dilatih lalu penempatannya tidak ada. Sehingga, lanjutnya, berkolaborasi yakni para pengawas sudah mendata perusahaan mana yang membutuhkan tenaga kerja, khususnya penyandang disabilitas.

"Maka kami potret, kami data butuh tenaga kerja seperti apa. Nah setelah kami tahu perusahaan itu membutuhkan yang bagaimana, baru kami membuka pendaftaran disabilitas," jelasnya.

Tahun ini, pihaknya juga  membuka Unit Layanan Disabilitas untuk mewadahi penyandang disabilitas.

Di tempat yang sama, Kepala UPT BLK Surabaya Siswanto mengatakan, pelatihan ini sebanyak 5 kejuruan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Pihaknya mengatakan, peserta pelatihan hampir 50 persen Sarjana Strata 1.

"Jurusan desain grafis hampir 70 persen diikuti lulusan sarjana," ujar dia.

Pihaknya berharap, target penempatan 70 persen di Jatim dapat terpenuhi.

" Sehingga kami support untuk jurusan-jurusan yang sekiranya memang mudah mencari pekerjaan. Kami tetap melakukan kolaborasi dengan dunia industri," terang dia.

Salah satu peserta, Budiono (62) tahun mengaku senang mengikuti pelatihan. Dia mengatakan pendaftaran di UPT BLK Surabaya cepat. "Saya mendaftar jurusan audio video. Saya ingin adanya pembaharuan.  Umpama Saya sudah terampil akan Saya tularkan ke yang membutuhkan," kata dia.

Budiono berharap dapat meningkatkan perekonomian, menciptakan lapangan kerja dan menularkan ilmu yang didapat selama mengikuti pelatihan di BLK.  Penyandang disabilitas, Wega Dwi mengaku mengikuti pelatihan untuk mengasah skillnya karena selama pandemi hanya sekola online.

" Saya ambil jurusan desain grafis. Harapannya yakni dapat mengangkat adik kelas di sekolah untuk sama-sama bekerja juga supaaya saya dapat membantu usaha orang tua. (mid/ns)