Antre Solar, Puluhan Sopir Truk Menginap di SPBU
Untuk mendapatkan solar, puluhan sopir truk rela mengantre hingga menginap di SPBU di Dusun Karangkletak, Desa Tunggorono, Kecamatan-Kabupaten Jombang.
risky
Apr 6, 2022 04:48
0
Jombang, HARIANBANGSA.net - Untuk mendapatkan solar, puluhan sopir truk rela mengantre hingga menginap di SPBU di Dusun Karangkletak, Desa Tunggorono, Kecamatan-Kabupaten Jombang.
Salah satu sopir, Yuli Winardi (33), asal Yogyakarta mengatakan, dirinya membawa truk Fuso dengan muatan roti dari Surabaya menuju Solo. Sesampainya di Jombang, pasokan solarnya menipis sehingga berbelok ke SPBU 54.614.19 tersebut.
"Solar kosong dari Surabaya, Gresik sampai sini. Saya dari Selasa (5/4) kemarin pukul 14.00 WIB, sudah antre di sini (Jombang)," ujarnya saat ditemui, Rabu (6/4).
Dikatakan Yuli, dirinya sempat mengantre selama 2 jam di SPBU ini. Namun apes, saat tiba di mesin pengisian solar telah habis. Ia pun terpaksa menunggu hingga solar ada di SPBU ini, karena takut kehabisan solar kalau nekat meneruskan perjalanan. "Sudah satu hari satu malam, menginap di sini. Solarnya sudah habis, tidak cukup kalau buat jalan lagi," katanya.
Selain Yuli, hal itu juga dialami oleh puluhan sopir truk lainnya. Hingga sekitar pukul 12.30 WIB, antrean di SPBU tunggorono ini telah mengular hingga ke jalan nasional Surabaya-Madiun di Jalan Basuki Rahmat, Jombang sejauh 500 meter.
Sementara, Pengawas SPBU 54.614.19 Tunggorono, Yeni Sulistyaningsih (39) mengatakan, antrean truk tersebut terjadi sejak seharian. Ia sudah menginformasikan ke para sopir truk kalau stok solar di SPBU miliknya habis. Namun, para sopir truk memilih tetap bertahan untuk menunggu kedatangan pasokan solar.
"Waktu kemarin siang ketika masih ada solar pun sudah terjadi antrean. Sampai sekarang solar habis juga masih antre. Mereka rela menunggu meski kami sudah informasikan jadwal pasti pengiriman kita belum tahu. Ya mereka bermalam di sini," jelasnya.
Diungkapkan Yeni, pasokan solar terakhir dikirim oleh pihak Pertamina pada Minggu (3/4). Pihaknya mendapatkan jatah solar sebanyak 32 Kilo Liter (KL) dan habis dalam waktu 2 hari. Sementara untuk kiriman solar ia belum mendapat kabar lagi dari pihak Pertamina.
"Untuk pengiriman solar terlabat jadi stok solar kita habis. Terakhir itu dikirim hari Minggu. Biasanya satu minggu itu 3-4 kali dikirim. Seharusnya hari Senin dikirim. Tapi sampai saat ini belum juga dikirim," pungkasnya.(aan/rd)
