Atasi Krisis Air, Dinas PU Pengairan Banyuwangi Berencana Bangun Sumur Bor

Pasalnya, di wilayah tersebut kerap dilanda kekeringan maupun krisis air bersih setiap kali musim kemarau tiba. Untuk merealisasikannya, tim dari Dinas PU Pengairan diterjunkan untuk melakukan tes geolistrik di lokasi yang rencananya akan dijadikan sumur bor, kamis (26/8) lalu.

Atasi Krisis Air, Dinas PU Pengairan Banyuwangi Berencana Bangun Sumur Bor
Pengetesan geolistrik untuk menemukan lapisan akuifer.
Atasi Krisis Air, Dinas PU Pengairan Banyuwangi Berencana Bangun Sumur Bor

Banyuwangi, Hb.net - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi berencana membangun sumur bor di Desa Sidowangi, Kecamatan Wongsorejo.  Hal ini dikarenakan adanya usulan dari Pemerintah Desa setempat untuk mencukupi kebutuhan air irigasi maupun air bersih untuk warganya.

Pasalnya, di wilayah tersebut kerap dilanda kekeringan maupun krisis air bersih setiap kali musim kemarau tiba. Untuk merealisasikannya, tim dari Dinas PU Pengairan diterjunkan untuk melakukan tes geolistrik di lokasi yang rencananya akan dijadikan sumur bor, kamis (26/8) lalu.

"Sebelum kita lakukan pengeboran, kita lakukan pengetesan geolistrik terlebih dahulu. Hal ini untuk mengetahui keberadaan lapisan akuifer, yakni lapisan bawah tanah yang mengandung air dan mampu mengalirkan air," kata Plt Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, Rabu (8/9).

Plh. Kasi Pembangunan dan Pengembangan Air Bersih Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi, Hary Soeprapto, ST menambahkan, setelah pengetesan geolistrik dilokasi tersebut, telah ditemukan lapisan akuifer dan dinyatakan layak untuk pembangunan sumur bor.

"Hasil tes geolistrik di lokasi kemarin ditemukan lapisan akuifer di kedalaman 100 meter," ungkap Prapto. Namun, ada kendala dalam pembangunan sumur bor di lokasi tersebut, yakni status lahan. Menurutnya, lokasi pembangunan sumur bor tersebut saat ini masih berstatus milik warga.

"Jika lahan tersebut sudah dihibahkan menjadi milik Desa setempat, pembangunan sumur bor baru bisa dilaksanakan. Karena kami tidak ingin adanya sengketa di lain hari. Rencananya tahun depan pembangunannya," ujarnya.

Terpisah, Kades Sidowangi, Muansin mengaku lega atas hasil geolistrik yang dilaksanakan Dinas PU Pengairan Banyuwangi. Pihaknya akan segera mengurusi proses hibah lahan yang rencananya akan dibangun sumur bor guna memenuhi hajat orang banyak tersebut.

"Alhamdulillah, lahan tersebut bisa dijadikan tempat pembangunan sumur bor. Untuk Pemilik lahan sudah bersedia untuk menghibahkanya ke Pemdes Sidowangi. Tinggal kita proses saja," kata Muansin dengan nada lega.

Menurutnya, sumur bor tersebut sangat dibutuhkan. Selain untuk mencukupi kebutuhan air bersih warga, sumur bor juga dibutuhkan untuk mengaliri lahan persawahan seluas 634 hektare (ha) yang saat ini masih mengandalkan hujan.

"Pertanian di Sidowangi ini masih dilakukan dengan sistem tadah hujan, sehingga panen hanya sekali dalam setahun. Padahal potensi pertaniannya sangat besar dan terkenal akan kualitas tembakaunya, jagung, cabai dan lainnya," ungkap Muansin.

Dengan adanya sumur bor, petani bisa panen sepanjang tahun." Jika irigasi lancar, maka hasil pertanian akan meningkat dan otomatis perekonomian warga kami meningkat," pungkasnya. (guh/diy)