Banyuwangi Ekspor Sampah 6 Ton ke Austria dari TPS3R

Ekspor perdana akan dilakukan secara reguler dengan jumlah sesuai hasil sampah dari TPS3R.

Banyuwangi Ekspor Sampah 6 Ton ke Austria dari TPS3R
Sampah yang akan dikirim ke Austria.

Banyuwangi, HB.net - Lima tahun beroperasi, Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Bio Mandiri Lestari di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar Banyuwangi berhasil melakukan pengelolaan sampah di wilayahnya. TPS3R ini juga mampu membuat wilayahnya terbebas banjir.

Mengadaptasi sistem sirkular sejak 2018, sampah dipilah secara langsung oleh mitra yang berasal dari rumah tangga. Kemudian dikelola di TPS3R, baik organik maupun non-organik. Setiap bulannya, rata-rata sampah yang dikelola mencapai 270 ton berasal dari 7500 rumah tangga di 4 desa di Kecamatan Muncar.

Manager TPS3R Bio Mandiri Lestari, Nungky Rosalina, menjelaskan, sampah organik diolah menjadi pupuk organik dan ulat maggot. Sedangkan sampah non-plastik dipilah berdasarkan jenisnya. Seperti botol, kresek, plastik keras dan sejenisnya.

“Sampah plastik yang kami kelola itu ada yang kami ekspor ke perusahaan EcoPlast Kunstsoff Recycling yang berbasis di Wildon, Austria. Pada 21 Maret 2022 lalu kami ekspor perdana 6 ton. Sampahnya yang diekspor jenis plastik yang keras (PE),” jelas Nungky. 

Ekspor perdana akan dilakukan secara reguler dengan jumlah sesuai hasil sampah dari TPS3R. “Pengiriman berikutnya tidak ditentukan. Kami bisa mengirim berapa pun yang kami mampu. Ini sangat menguntungkan bagi kami,” kata Nungky.

Selain diekspor, secara rutin pihaknya juga memasok ke perusahaan nasional. Sejak setahun terakhir, pihaknya kirim botol plastik PET ke Tangerang. “Dikirim ke perusahaan printer untuk diolah jadi bahan cartridge. Biasanya sebulan sekali 1-1,6 ton sekali kirim,” jelas Nungky.

“Dari kegiatan pengelolaan sampah ini, setiap bulannya kita mendapatkan omzet rerata hampir Rp 80 juta/ bulan,” imbuhnya.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menjelaskan, saat ini program kerjasama pengelolaan sampah dengan Systemiq tersebut dikembangkan dengan skala yang lebih luas. Melalui program bertajuk Banyuwangi Hijau, skalanya akan menjangkau lima kecamatan. Juga akan dibangun pusat pengolahan sampah di Desa Balak, Kecamatan Songgon.

"Dengan program yang kita kelola bersama Systemiq ini, kita berharap dapat berkontribusi sebesar 19,5 persen dari penanganan kebocoran sampah di Banyuwangi pada 2024," papar Ipuk. (guh/diy)