Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Gubernur Imbau Kurangi Mobilitas saat Nataru
Khofifah mengungkapkan, pihaknya memang tidak bisa melarang orang untuk berlibur ketika libur Nataru. Meski demikian, tetap dilakukan penyekatan di beberapa wilayah perbatasan.
Surabaya, HB.net - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parwansa mengimbau warga untuk mengurangi mobilitas saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini dilakukan guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca Nataru.
“Nataru ini saya mohon seluruh warga Surabaya tetap bisa memanage waktunya, mengurangi mobilitasnya. Dari pengalaman yang dulu, ketika libur panjang, cenderung 14 hari setelah itu ada lonjakan,” kata Khofifah kepada wartawan di Graha Unesa, Selasa (21/12).
Khofifah mengungkapkan, pihaknya memang tidak bisa melarang orang untuk berlibur ketika libur Nataru. Meski demikian, tetap dilakukan penyekatan di beberapa wilayah perbatasan.
Berkaca pada libur Nataru tahun lalu banyak keluarga yang berlibur tapi kurang memperhatikan prokes sehingga menyebabkan lonjakan kasus diawal tahun 2021. Lanjut Khofifah, pada Nataru tahun lalu juga terjadi lonjakan kasus. Sebab masih ada keluarga yang menghabiskan waktu untuk bepergian dan saat itu belum ada vaksin.
“Nataru tahun lalu juga seperti itu, pada saat Nataru kemudian banyak keluarga yang masih liburan dengan prokes yang kurang maksimal dan saat itu belum vaksin. Kita melihat bulan Januari ada lonjakan kembali,” ujarnya.
Kemudian, pada Juni masuk varian Delta dan terdapat lonjakan besar pada Juli 2021. Bagi Khofifah, lonjakan kasus tersebut menjadi pengalaman bagi masyarakat dan semuanya.
"Pengalaman seperti ini, beratnya ngantri di UGD, kekurangan oksigen dan perjuangan Nakes. Semoga menjadi pembelajaran bagi masyarakat," terangnya.
Dia memohon kepada siapa saja dan di mana saja, untuk menjaga prokes ketat. “Mengurangi mobilitas. Misalnya area wisata harus diperketat dengan aplikasi PeduliLindungi,” pungkasnya. (dev/ns)