Pemkab Jember akan Mengekor Kredibilitas JFC

JFC terlahir di Jember, dan sudah saatnya melegasikan manfaat untuk Jember. Ia mengakui bahwa JFC telah eksis selama 20 tahun dan mencuri perhatian dunia. Terbukti dengan masuknya JFC pada kalender event internasional.

Pemkab Jember akan Mengekor Kredibilitas JFC
Bupati Jember, Hendy Siswanto (kanan) bersama Presiden JFC, Budi Setiawan (rompi hitam), dan rombongan saat meninjau kesiapan RTH Arjasa.

Jember, HB.net - Bupati Jember, Hendy Siswanto mengatakan, Jember Fashion Carnival (JFC) telah melegasikan pengakuan dunia, sehingga Pemkab Jember akan mengekor pada kredibilitas JFC untuk memasarkan potensi daerahnya kepada khalayak luas.

Rencana tersebut akan segera diwujudkan, ditandai dengan peluncuran ruang terbuka hijau (RTH) Arjasa sebagai Kampung Kreatif JFC, pada 10 Maret 2023 mendatang. Gagasan tersebut akan diiringi sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta.

"Terus terang, wisata, UMKM, semuanya (potensi daerah) akan mengekor posisi JFC," ujarnya, saat mengecek kesiapan peluncuran Kampung Kreatif JFC, Selasa (07/03/2023).

JFC terlahir di Jember, dan sudah saatnya melegasikan manfaat untuk Jember. Ia mengakui bahwa JFC telah eksis selama 20 tahun dan mencuri perhatian dunia. Terbukti dengan masuknya JFC pada kalender event internasional.

"Dan (karnaval) terbaik (dunia) nomor sepuluh," ungkapnya. "Maka branding Jember lebih mudah kalau kita bersama- sama JFC, dan temen- temen JFC ikhlas memberikan itu. Memang wes wayahe," imbuhnya.

Sedangkan fungsi Kampung Kreatif JFC, nantinya akan dijadikan sebagai pintu masuk utama mengenalkan Jember secara utuh. Mulai dari pariwisata, UMKM, kuliner, dan lain sebagainya. Spot tersebut akan memandu pengunjung pada segenap informasi terkait kekayaan sumber daya yang dimiliki Kabupaten Jember, termasuk bagi yang ingin mempelajari kekuatan dari JFC di kancah internasional.

"Di situ akan ditawari. Anda ingin berapa hari keliling (mengenal) Jember, ingin dianter ke sana sini, akan dilayani. Pelayanan kunjungan akan terintegrasi (jajaran OPD dan swasta)," urainya.

Dengan demikian, sekaligus akan memberikan dampak pada banyak aspek. Seperti halnya mendongkrak tingkat lama menginap wisatawan, meningkatkan okupansi hotel dan kuliner, yang tentu akan diiringi dengan peningkatan PAD dari hasil pajak wisata, hotel, dan restoran.

"Mau nginap di mana? mau ke hotel, atau ke homestay? Nanti kita perbaiki beberapa rumah warga, sebagai percontohan, untuk bisa menginap sambil belajar, di Kampung Kreatif," pungkasnya. (yud/bil/diy)