Cemburu Berujung Maut

MRN selaku tersangka menganiaya DL, karena kedapatan membonceng pacarnya. Hal ini membuat MRN merasa cemburu lalu akhirnya kalap dan memutuskan untuk melakukan aksi penyerangan terhadap DL.

Cemburu Berujung Maut
Tersangka.

Jember, HB.net - Karena cemburu, penganiayaan berujung maut terjadi pada Kamis 05/05/2022). Klarifikasi laporan ini baru saja disampaikan oleh pihak kepolisian Jember, Senin (09/05/2022).

MRN selaku tersangka menganiaya DL, karena kedapatan membonceng pacarnya. Hal ini membuat MRN merasa cemburu lalu akhirnya kalap dan memutuskan untuk melakukan aksi penyerangan terhadap DL.

"Ya karena saya cemburu, karena melihat mereka berboncengan sambil meluk. Sudah saya peringatkan untuk menjauhi pacar saya. Tapi masih saja berhubungan," ujar MRN.

Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo, mengungkapkan, awal kronologi kejadian bermula dari perkelahian biasa di area ramai, sehingga tersangka mengajak korban ke tempat sepi.

"Pada saat tersangka akan menjemput pacarnya, ternyata tersangka melihat pacarnya dibonceng oleh korban. Lalu sempat terjadi keributan namun dilerai oleh security di (Lippo) Mall. Namun, karena masih ada dendam, tersangka mengajak korban untuk berduel di tempat sepi," kata Hery.

Pada malam kejadian, korban yang ditantang duel tersebut, berjalan beriringan dengan tersangka. Di tengah perjalanan, DL sempat memberi tahu teman-temannya. Namun tidak disangka, MRN sudah membawa pisau di jok motornya.

"Tersangka dan korban berjalan beriringan. Namun di tengah jalan, korban sempat menghubungi teman- temannya. Sesampainya di TKP ternyata sudah banyak teman korban. Karena melihat banyak teman korban, tersangka langsung mengeluarkan pisau kemudian ditusukkan (kepada DL) di bagian leher," imbuhnya.

Dalam kasus ini, tersangka mendapat tindakan pidana pasal 351 ayat 3 dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun, atas kasus penganiayaan yang menjadikan korban mati. Hal tersebut menurut laporan, korban tidak langsung meninggal, namun masih sempat dibawa ke medis. Namun nasib na'as menimpa korban, perawatan medis tidak dapat menyelamatkan nyawanya.

"Memang pada malam kejadian, korban ditusuk, tidak langsung meninggal. Korban dilarikan ke puskesmas dan RSUD Soebandi. Namun keesokan harinya korban meninggal," pungkas Hery. (yud/bil/diy)